Breaking News

Berita Pali

Tak Ikut Seleksi PPPK, Ratusan Honorer di PALI Terancam Dirumahkan karena Tak Masuk Database BKN

Pemkab PALI mengeluarkan surat edaran yang berisi penghentian perpanjangan kontrak bagi tenaga non-ASN tertentu.

SRIPOKU/Apriansyah Iskandar
SELEKSI PPPK -- Ratusan peserta ikuti seleksi PPPK Tahap 2 Tahun Anggaran 2024 Kabupaten PALI, yang digelar di Golden Sriwijaya, Palembang, Senin (19/5/2025) lalu. Di pertengahan tahun 2025 ini, ratusan tenaga honorer di PALI terancam dirumahkan karena tak masuk database BKN. 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI -- Rasa waswas kini menghantui ratusan tenaga honorer di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan karena mereka terancam dirumahkan.

Hal ini setelah Pemerintah Kabupaten PALI mengeluarkan surat edaran yang berisi penghentian perpanjangan kontrak bagi tenaga non-ASN tertentu.

Surat Edaran (SE) dengan Nomor 800/3668/BKPSDM-I/2025 tertanggal 4 Juli 2025 yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) PALI.

Dalam edaran tersebut menegaskan bahwa kontrak kerja bagi tenaga non ASN yang tidak tercatat dalam database BKN, kontraknya tidak akan diperpanjang.

"Saya dan teman-teman sudah hampir lima tahun bekerja untuk PALI. Tapi karena tak ikut tes PPPK dan data kami tidak masuk database BKN, sekarang SPK kami tidak diperpanjang. Yang ikut tes PPPK, walau tak lulus, masih lanjut. Ini tidak adil,” ujar salah satu honorer berinisial G dengan suara berat menahan kecewa. Rabu (23/7/2025)

Namun, tak semua honorer langsung ‘digusur’.

Dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa bagi tenaga non-ASN yang telah mengikuti seleksi PPPK namun belum lulus, serta non-teknis seperti sopir, petugas kebersihan, satpam, hingga tukang kebun, kontrak masih diperpanjang hingga 31 Desember 2025.

Plt. Kepala BKPSDM PALI, Imansyah Wibowo, membenarkan kebijakan tersebut.

Ia menyebut bahwa Pemkab PALI hanya mengikuti aturan pusat.

“Dasarnya adalah regulasi pusat, PermenPAN-RB Nomor 16 Tahun 2025. Untuk data detail berapa jumlah tenaga honorer yang tidak diperpanjang kontraknya, itu ada di masing-masing OPD,” kata Imansyah singkat.

Sebagaimana diketahui Pemerintah pusat melalui Kementerian PAN-RB secara resmi menerbitkan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 16 Tahun 2025.

Peraturan itu menjadi tonggak penting dalam penataan ulang tenaga non-ASN di seluruh instansi pemerintah.

Poin-poin penting dari peraturan ini antara lain, batas waktu penggunaan tenaga non-ASN adalah hingga 31 Desember 2025.

Setelah tenggat itu, seluruh instansi wajib menghentikan penggunaan tenaga honorer atau pegawai sejenis yang tidak melalui mekanisme rekrutmen resmi seperti CPNS atau PPPK.

Hanya tenaga non-ASN yang sudah terdaftar dalam database BKN dan memenuhi kriteria tertentu yang berhak mengikuti seleksi nasional berikutnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved