Berita Nasional

Berujung Ada Ancaman, Mantan Rektor UGM Tak Tahu Komentarnya soal Ijazah Jokowi Direkam

Mengaku tidak mengetahui pernyataannya terkait ijazah mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam wawancara bersama ahli digital forensik

Kolase/Youtube Balige Academy
POLEMIK KASUS IJAZAH JOKOWI - Sosok Prof Sofian Effendi, Mantan Rektor yang Buka Fakta Baru Kasus Ijazah, Pernah Dilantik Jokowi 

Setelah itu, Sofian mengaku menanyakan kepada pihak UGM perihal skripsi Jokowi yang sempat beredar luas di media sosial. Pihak UGM, kata Sofian, justru menyebut skripsi Jokowi memang tidak pernah diuji.

"Saya tanya ke petugasnya, 'Mbak, ini kok kosong'? Dia bilang 'iya, Pak, itu sebenarnya nggak diuji. Nggak ada nilainya. Makanya nggak ada tanggal, nggak ada tandatangan dosen penguji'," jelasnya.

Pengakuan tersebut pun membuat Sofian meyakini Jokowi tidak memiliki ijazah S1 UGM.

"Kalau dia mengatakan punya ijazah BsC (sarjana muda) mungkin betul lah. Kalau yang ijazah sarjana, nggak punya dia," kata Sofian.

Namun, seluruh pernyataannya itu langsung dicabut olehnya sehari setelah diwawancarai oleh Rismon tersebut.

Dalam secarik kertas, Sofian pun meminta maaf kepada UGM dan berharap rekaman wawancarannya dengan Rismon terkait ijazah Jokowi agar di-takedown.

"Saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas. Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran," kata Sofian.

Dia pun meminta maaf atas segala pernyatannya yang mengomentari skripsi dan ijazah Jokowi.

"Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan pada wawancara tersebut. Demikian pernyataan saya dan saya sangat berharap agar wacana tentang ijazah tersebut dapat diakhiri. Terima kasih," pungkas Sofian.

UGM Bantah Pernyataan Sofian

Pada Kamis kemarin, UGM pun turut memberikan klarifikasi terkait pernyataan Sofian tersebut.

UGM menilai adanya pihak tertentu yang menggiring Sofian agar memberikan opini yang tidak berdasarkan fakta.

"Kami menyayangkan pihak-pihak yang telah menggiring beliau untuk menyampaikan opini yang keliru dan tidak berdasar. Pernyataan tersebut akan berdampak hukum dan menjadi risiko bagi Bapak Sofian Effendi secara pribadi," kata Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, dikutip dari laman UGM.

Sandi menegaskan seluruh bukti terkait Jokowi adalah lulusan Fakultas Kehutanan UGM telah dilampirkan dalam rilis pers yang diterbitkan pada 15 April 2025 lalu.

Dalam pernyataan tersebut, eks Gubernur DKI Jakarta itu dinyatakan lulus pada 5 November 1985.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved