Karhutla Sumsel

Lahan di Ogan Ilir Selalu Dibakar Pada Sore Hari, BPBD Gandeng Polisi Buru Pelaku Pembakaran

Kebakaran lahan menjadi ancaman serius di Ogan Ilir, khususnya karena sebagian besar insiden terjadi pada sore hingga malam hari.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
BPBD Ogan Ilir
PADAMKAN API -- Tim Satgas Karhutla memadamkan api di dekat ruas Tol Palindra, Minggu (15/6/2025) malam. Guna mengantisipasi kebakaran susulan, tim terus bersiaga di titik-titik rawan terbakar. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA – Kebakaran lahan menjadi ancaman serius di Ogan Ilir, khususnya karena sebagian besar insiden terjadi pada sore hingga malam hari.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir kini menggandeng Polres Ogan Ilir untuk memburu pelaku pembakaran yang disinyalir kerap beraksi secara sengaja.

Terbaru, dua lokasi lahan di Ogan Ilir terbakar pada Selasa (1/7/2025) petang, namun berhasil dipadamkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Meski api padam, tim tetap berjaga di lapangan untuk mengantisipasi potensi kebakaran susulan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, mengungkapkan pola aneh dalam kejadian karhutla.

"Karhutla itu jamnya dari sore sampai malam. Selalu begitu," kata Edi kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com pada Rabu (2/7/2024).

Faktor Kesengajaan dan Ditemukan Bukti di Lapangan

Kecurigaan adanya faktor kesengajaan semakin menguat karena 90 persen kasus kebakaran lahan di Ogan Ilir diduga akibat ulah manusia. Satgas Karhutla bahkan beberapa kali menemukan indikasi pembakaran yang disengaja.

Edi mencontohkan, saat terjadi kebakaran lahan dekat ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra) belum lama ini, personel BPBD Ogan Ilir menemukan tumpukan karung pupuk di sekitar lokasi. "Pernah kebakaran malam hari di dekat tol.

Setelah padam, besok paginya ditemukan karung pupuk. Berarti orang itu mau bertani sehingga melakukan itu (membuka lahan dengan cara membakar kebun)," ungkap Edi.

Hingga pertengahan tahun ini, kebakaran lahan di Ogan Ilir telah mencapai belasan hektare, tepatnya 16,5 hektare.

Sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan gambut yang sangat mudah terbakar saat musim kemarau. Tiga kecamatan yang paling rawan terbakar adalah Indralaya Utara, Pemulutan, dan Pemulutan Barat.

BPBD dan Polres Sinergi Buru Pelaku

Dalam upaya mitigasi, BPBD Ogan Ilir mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) beranggotakan 130 personel. Tim ini bertugas mencegah kebakaran lahan sedini mungkin agar tidak meluas dan berdampak pada objek-objek vital, seperti jalan tol.

Tidak hanya itu, BPBD juga telah menggandeng Polres Ogan Ilir untuk memperkuat upaya pencegahan karhutla. "Sudah kami sampaikan ke Polres Ogan Ilir terkait lokasi dan jam-jam rawan karhutla agar kiranya (pelaku pembakaran lahan) dapat ditindak," kata Edi.

Kasi Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Ogan Ilir, AKP Herman Ansori, menegaskan bahwa polisi tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku pembakaran lahan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved