Mayat Mutilasi di Sumbar
Sadisnya Wanda Mutilasi Mayat 3 Wanita di Padang Pariaman, Diduga Rudapaksa, Dicor Dalam Sumur
Cara sadis Satria Juhanda alias Wanda (25) tega membunuh 3 wanita di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Lebih lanjut, Suji menyebutkan bahwa sebelum dinyatakan hilang, Siska sempat menyampaikan niatnya kepada keluarga untuk bertemu Wanda guna mengambil uang.
"Siska sempat bilang, dia mau ambil uang ke SJ," jelas Suji.
Wanda kepada keluarga mengaku meninggalkan Siska di sebuah minimarket di Kecamatan Batang Anai sebelum korban dilaporkan hilang.
"Pengakuannya, dia pergi menjemput teman SOyang bernama AG ke rumahnya. Siska saat itu menunggu di minimarket. Setelah menjemput, SJ mengantarkan AGke tempat SO. Dari situlah Siska disebut menghilang," ujar Suji.
Menurut Suji, hubungan asmara antara SJ dan SOsudah berlangsung cukup lama.
"Mereka pacaran sejak tahun 2019, jadi sudah hampir enam tahun," ujarnya.
Ia menambahkan, lokasi ditemukannya jenazah SO diduga kuat berada di rumah milik Wanda sendiri.
"Tempat SO dikubur itu rumah Wanda sendiri. Kami benar-benar tidak percaya kejadian seperti ini bisa terjadi," ucapnya.
Suji juga menyebut bahwa Siska mengenal korban mutilasi lain yang juga diduga dibunuh oleh Wanda.
"Korban mutilasi itu temannya SO. Bahkan sering menginap di rumah kami," tegasnya.
Ibunda SO dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (19/6/2025) pagi, setelah mengalami serangan jantung usai mendengar kabar bahwa putrinya menjadi korban mutilasi.
AG
Korban lainnya yakni AG, korban memiliki hubungan pertemanan dengan Siska Oktavia, kekasih pelaku.
Wanda mengaku kesal terhadap AG lantaran korban mengajari kekasihnya, Siska selingkuh darinya saat tengah KKK (Kuliah Kerja Nyata).
"Dedek ngajari Sselingkuh si AG ini, udah saya lihat chatnya," ungkap pelaku Wanda, dilansir dari facebook Hendri Mob Dtt, Kamis, (19/6/2025).
"Jadi si S ini pacar kamu, S selingkuh kamu bunuh lah Siska ini, kenapa bunuh AG" ujar Kapolres kemudian dibenarkan oleh pelaku.
"(Bunuh Dedek) karena Dedek ngajari selingkuh pas KKN," kata Wanda.
Wanda sempat membuat skenario dirinya menjadi orang pertama yang melaporkan S hilang tahun lalu.
"Saya bawa (korban) ke Lebak saya rebahin saya buang sendalnya, dan pulang," kata Wanda.
"Udah meninggal itu?" tanya Kapolres.
Perwira Polisi ini bahkan sempat terdiam mendengar pengakuan pelaku yang didasari karena masalah asmara.
"Wanda kenapa kamu bunuh, gampang sekali bunuh orang, ya, sekarang kita cek aja," ujar AKBP Ahmad Faisol Amir kepada tersangka,
Kapolres geram lantaran pelaku begitu mudah menghilangkan nyawa seseorang dengan begitu sadis.
Kedua korban dikubur di dalam sumur tua di bagian belakang rumah pelaku di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Terpisah, Faisol mengatakan perbuatan tersangka ini sudah tergolong dalam perbuatan pembunuhan berantai.
“Sudah tiga korban yang menjadi sasaran pembunuhan. Kasus ini sudah masuk kategori pembunuhan berantai,” ujar Kapolres, dilansir dari Tribunpadang.com.
Barang Bukti Diamankan
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti penting terkait kasus pembunuhan sadis disertai mutilasi yang menggemparkan warga Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan barang bukti yang telah diamankan berupa parang, sepeda motor, dan pakaian yang digunakan pelaku saat menjalankan aksinya.
Semua barang tersebut kini disita untuk keperluan proses penyidikan.
"Parang, kendaraan, dan baju yang digunakan pelaku saat menjalankan aksinya sudah kami amankan," ujar AKBP Ahmad Faisol.
Kini, kasus ini masih dalam proses pengembangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan keterlibatan Wanda dalam kasus pembunuhan berantai lain yang diduga memiliki pola serupa.
Awal Mula Ditemukan
Penemuan tersebut membuat geger masyarakat sekitar karena sehari sebelumnya juga ditemukan potongan tubuh tanpa kepala, tangan dan kaki di aliran sungai yang sama.
Adapun potingan tubuh tersebut ditemukan nelayan yang hendak melaut.
Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, mengatakan bahwa potongan tubuh dievakuasi oleh petugas dari BPBD dan kepolisian.
Kata dia, potongan tubuh manusia tersebut selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Padang.
Iptu Wadriadi menyebutkan potongan tubuh tersebut diduga berjenis kelamin laki-laki.
"Kalau secara kasat mata, kami lihat indikasi jenis kelaminnya, laki-laki,” ujarnya.
Ia menceritakan, potongan tubuh ini pertama kali ditemukan oleh nelayan yang hendak pergi ke laut sekitar pukul 10.27 WIB.
“Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengapung di dekat sejumlah kapal nelayan yang sedang bersandar,” sebutnya.
Kali pertama melihatnya, nelayan tersebut melihat seperti boneka sedang mengapung, namun saat didekati ternyata jenazah manusia.
Melihat itu, warga langsung melapor ke pihak kepolisian, untuk melakukan evakusasi dan identifikasi.
“Saat sampai di lokasi, kondisi mayat itu mengapung. Kondisinya tanpa tangan, kaki, kepala dan kelamin,” ujarnya.
Potongan tubuh yang ditemukan mengapung tersebut belum diketahui identitasnya.
Kesaksian Nelayan
Sudirman (63), salah seorang warga di sekitar lokasi penemuan mengatakan bahwa yang pertama kali menemukan potongan kepala tersebut seseorang yang sedang mencari barang bekas di tepi pantai sekira pukul 09.30 WIB.
"Karena dia takut, lalu dia memanggil saya untuk membantu memindahkan," katanya kepada TribunPadang.com.
Selanjutnya, kata Sudirman, saat ia menuju lokasi penemuan itu, ia melihat potongan kepala tersebut terguling-guling oleh ombak.
"Kalau kondisinya sudah bengkak, tidak ada rambut, jadi mukanya tidak terlaku jelas, tapi jika dilihat sekilas sepertinya laki-laki, tapi tentu pihak kepolisian yang bisa memastikan," katanya.
Kemudian, Sudirman mengambil sebuah kantong plastik dan memindahkannya.
Saat hendak memindahkan, lanjut Sudirman, salah seorang temannya yang sedang mengambil pasir pantai memanggil menemukan potongan tangan.
"Tenyata teman saya ini juga menemukan potongan tangan orang tidak jauh dari tempatnya menambang pasir," ujarnya.
"Lalu ia menitipkan tangan tersebut kepada saya dan dimasukan ke dalam kantong plastik yang sama dengan potongan kepala untuk dibawa ke tempat lebih aman," sambungnya.
Kemudian Sudirman membawa potongan kepala dan tangan tersebut ke lapak penjualan ikan yang berada di sekitar lokasi.
Setelah itu, warga pun melaporkan penemuan tersebut ke pihak kepolisian.
Saat tiba di lokasi, polisi langsung mengevakuasi potongan kepala dan tangan tersebut untuk dibawa ke RS Bhayangkara Padang.
Proses tersebut tampak disaksikan oleh ratusan orang yang penasaran dengan penemuan potongan tubuh manusia tersebut.
Melalui penemuan tersebut, sudah terkumpul bagian kaki, tangan dan kepala, yang terindikasi merupakan satu kesatuan dengan potongan badan yang ditemukan kemarIn.
Sementara, Kapolres Ahmad Faisol Amir menegaskan bahwa kuat dugaan adanya unsur pidana dalam kasus ini, meskipun lokasi penemuan potongan tubuh yang berbeda-beda.
"Melihat dari potongan tubuh dari kemarin, sangat kuat unsur pidana dalam penemuan jenazah ini," tegasnya.
Meski demikian, pihak kepolisian tetap menunggu hasil autopsi resmi sebelum melangkah lebih jauh.
Hasil autopsi diharapkan dapat memberikan petunjuk krusial untuk mengungkap motif dan pelaku kejahatan keji ini.
Dalam upaya mempercepat identifikasi korban, Kapolres juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melapor jika ada anggota keluarga yang hilang atau belum pulang hingga saat ini.
"Sampai sekarang baik di Polres maupun Polsek belum ada laporan masuk," ungkapnya.
Menurut Faisol sekecil apapun informasi, bisa jadi kunci untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Siska dan Adek Diperkosa, Dibunuh, Lalu Dicor dalam Sumur dengan 3 Sak Semen di Padang Pariaman
Kabar Terbaru Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman, 2 Korban Dirudapaksa sebelum Dibuang ke Sumur |
![]() |
---|
Kecurigaan Keluarga Dinda Tuding Wanda Pembunuh Berantai Habisi Korban Pakai Mesin Pemotong |
![]() |
---|
Pekerjaan Wanda Pelaku Pembunuhan Berantai 3 Wanita di Padang Pariaman, Satpam Dikenal Pendiam |
![]() |
---|
Nasib Satpam Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman dan Bunuh 3 Orang, Kini Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
3 Korban Pembunuhan Berantai Wanda Satu Kampus & Dikenal Berprestasi, Dua Tengah Selesaikan Skripsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.