Berita Viral
Nasib Bayi yang Ibunya Dibunuh Sang Ayah di Dompu, Ternyata Belum Diberi Nama, Keluarga Buka Donasi
Nasib pilu bayi 10 hari di Dompu setelah ibu dibunuh ayahnya gegara soal utang.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib pilu bayi di Dompu setelah ibunya dibunuh sang ayah karena masalah utang.
Syamsudin tega membunuh istrinya Sri Wahyuni menggunakan parang di rumahnya di Desa Marada, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (7/5/2025).
Korban meninggalkan dua orang anak, salah satunya belum genap berumur berumur dua minggu.
Kini, bayi yang tersebut dirawat oleh keluarga besar korban.
Kerabat dekat korban, Mawar Yulia, membuka donasi untuk membantu kehidupan anak-anak yang ditinggalkan, sekaligus berencana mengadopsi bayi yang baru lahir tersebut.
"Namanya pun belum sempat diberi. Waktu saya tanya, neneknya juga bingung siapa namanya. Saya bilang, kalau mau biar saya yang carikan nama,” kata Mawar saat dihubungi, Senin (9/6/2025).
Mawar mengaku memiliki ikatan yang sangat erat dengan keluarga korban.
Meski tidak memiliki hubungan darah, keluarga Mawar telah dianggap sebagai bagian dari keluarga sejak lama.
"Orang tua saya, terutama mama, yang urus mereka dari kecil, bahkan sampai menikah. Orang tua korban sering ke rumah, kami beri lahan untuk berkebun. Hutangnya pun juga pernah mama saya bantu lunasi. Sudah seperti keluarga,” ujarnya.
Baca juga: Kejamnya Syamsudin Bunuh Istri Usai 10 Hari Melahirkan di Dompu, Tebas Tangan dan Kepala, Ngaku Malu
Menurut Mawar, konflik rumah tangga korban mulai memanas setelah sang suami, yang bekerja sebagai kontraktor tambang, mengalami kesulitan ekonomi menyusul penutupan salah satu perusahaan tambang tempat ia bekerja.
Tekanan finansial akibat utang yang jatuh tempo pada tanggal 5 bulan ini disebut menjadi pemicu pertengkaran hebat, hingga berujung tragis pada kematian korban.

Mawar mengungkapkan keinginannya untuk mengadopsi anak tersebut, meski belum secara resmi membicarakan niat itu kepada keluarga besar karena masih dalam masa berkabung.
"Saya belum ngomong ke keluarga besar. Tapi saya sudah bilang, kalau memang mau anak ini hidup dan besar, biar sama saya saja. Tapi saya juga sadar tidak bisa menanggung semua sendiri. Saya juga punya tanggungan. Oleh karena itu saya ajak orang-orang untuk bantu, meski cuma Rp10.000 per orang, itu bisa bantu anak ini,” jelasnya.
Saat ini, donasi yang terkumpul baru mencapai Rp1,4 juta dari 20 donatur.
Dana tersebut akan digunakan untuk membeli susu, popok, dan kebutuhan dasar bayi selama sebulan ke depan.
Alasan Bripda Farhan Menghilang Saat Akad Nikah, Komandan Dansat Brimob Sebut Kabur ke Sulteng |
![]() |
---|
Sosok Bripda Tri Farhan Mahieu Anggota Brimob Gorontalo Kabur Jelang Akad Nikah, Calon Istri Melapor |
![]() |
---|
Pilu Kisah Cinta Sukmawati Belum Setahun Pacaran Bripda Farhan, Batal Nikah usai Calon Suami Kabur |
![]() |
---|
Isi Chat Bripda Farhan Calon Pengantin di Gorontalo Kabur di Hari Akad Nikah, Sukmawati Trauma |
![]() |
---|
Sosok Endiarto Sutradara Film Merah Putih : One For All, Bantah Habiskan Dana Rp6,7 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.