Berita Pali

Kurir Paket di PALI Ditangkap Polisi, Gelapkan Uang COD 41 Paket, Sempat Viral Drama Ngaku Dibegal

Uang hasil pembayaran COD dari 41 paket, tidak disetorkan oleh pelaku ke kantor Shopee Express wilayah Talang Ubi.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Apriansyah Iskandar
DITANGKAP - Rudi Sanjaya (24) seorang kurir jasa pengiriman barang di Kabupaten PALI, ditangkap polisi atas kasus tindak pidana penggelapan uang perusahaan hasil pembayaran sistem Cash on Delivery (COD), Selasa (3/6/2025). Tak hanya itu, ia juga sempat bikin laporan palsu Ngaku jadi korban begal, karena bingung telah menggelapkan uang perusahaan tempatnya bekerja. 

Aksi drama Rudi Sanjaya menjadi korban begal tersebut sempat viral di media sosial, dimana dalam video beredar di medsos, kuris paket bernama Rudi Sanjaya terduduk dipinggir jalan sambil menangis terisak, dan mengatakan kepada warga yang berkerumun di lokasi bahwa dirinya menjadi korban begal.

Dramanya yang berpura-pura menjadi korban begal tersebut, sukses mengundang simpati netizen dan bahkan banyak juga yang mengadakan open donasi untuk membantunya.

Namun dihadapan penyidik Satreskrim Polres PALI, akhirnya terungkap bahwa ternyata apa yang dilaporkan Rudi Sanjaya semuanya hanyalah alibi dan tidak ada kasus begal.

Karena bingung telah menggelapkan uang perusahaan tempatnya bekerja, Rudi Sanjaya kemudian nekat membuat laporan palsu ke polisi dimana dia merekayasa menjadi korban begal.

"Pengakuan tersangka kepada kami, laporan palsu itu dibuat di Polsek Penukal Abab pada 10 Januari 2025 lalu. Ia nekat membuat laporan palsu itu karena uang COD yang harus disetorkan kepada perusahaan terpakai untuk keperluan pribadi," beber AKP Nasron.

Atas perbuatannya, Rudi Sanjaya bisa terancam dijerat pasal berlapis, selain dijerat dengan Pasal 374 KUHP tentang tindak pidana penggelapan dalam jabatan, ia juga bisa dijerat dengan Pasal 220 KUHP tentang laporan palsu.

"Kasus ini akan kami proses lebih lanjut. Kami juga mengimbau kepada seluruh pihak, khususnya perusahaan logistik dan ekspedisi, untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan internal guna mencegah kejadian serupa tak terulang kembali," tandasnya. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved