Berita Palembang

QRIS Jadi Andalan Pembayaran Digital Mulai Jajanan Pinggir Jalan Hingga Mall,Tinggal Tap Semua Beres

Hujan gerimis tadi sore membuat susana mendung dan cocok untuk bersantap makanan berkuah yang disajikan hangat.

Penulis: Hartati | Editor: Moch Krisna
Tribunsumsel.com/Hartati
TRANSAKSI NON TUNAI - Wati, pengunjung Palembang Indah Mall (PIM) memanfaatkan promo jajan Rp1 yang digelar PIM bekerjasama dengan perbankan untuk mendukung ekosistem transaksi digital. 

Peningkatan preferensi masyarakat untuk menggunakan QRIS juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah merchant dan pengguna QRIS. Sampai dengan Maret 2025, tercatat 979 ribu merchant dan 1,39 juta pengguna atau tumbuh masing-masing sebesar 19,70 % (yoy) dan 5,36 % year on year.

"Fenomena ini menunjukkan QRIS kini menjadi game changer dalam sistem pembayaran nasional berkat kemudahan yang ditawarkan melalui proses transaksi pembayaran di berbagai sektor yang “CeMuMuAH - Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal," kata Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Sumsel, Ricky P Gozali saat membuka kegiatan Digital Kito Galo di PIM, Jumat (23/5/2025).

Rikcy menambahkan, fleksibilitasnya juga tinggi, QRIS dapat digunakan dalam bentuk fisik seperti lanyard atau struk, maupun digital yang bisa dikirim lewat aplikasi seperti WhatsApp.

Masyarakat dapat berbelanja di warung, bayar parkir, berdonasi, hingga belanja online cukup lewat satu aplikasi, tanpa perlu membawa uang tunai atau repot mencari kembalian.

QRIS juga jm terus dikembangkan dengan inovasi QRIS Tap yang menawarkan kemudahan transaksi hanya mendekatkan perangkat ke terminal pembayaran tanpa perlu memindai kode QR, sehingga meningkatkan kecepatan dan kenyamanan pengguna, terutama dalam transaksi bernilai kecil dan berulang.

Keamanan Transaksi Jadi Perlindungan Lebih Bagi Konsumen

Bank Indonesia bukan cuma memperhatikan kemudahan bertransaksi dengan QRIS saja tapi keamanannya juga jadi prioritas utama dan kepercayaan masyarakat memanfaatkan layanan transaksi nontunai.

Mendukung penguatan ekosistem digital, Bank Indonesia juga menunjukan duta perlindungan konsumen untuk memberi edukasi cara aman bertransaksi digital bagi masyarakat khusus ibu-ibu yang dinobatkan kepada ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Sumsel Febrita Lustia Herman Deru.

Ricky menilai peran TP PKK mendukung pentingnya hak-hak perlindungan konsumen sehingga memudahkan edukasi dan literasi keuangan bagi konsumen.

Sementara itu Febrita Lustia Herman Deri mengatakan sebagai duta perlindungan konsumen dia punya tugas  mengajak ibu-ibu semua khususnya ibu-ibu PKK memberikannya edukasi pengelolaan keuangan yang baik dan sehat.

Agar jangan sampai lebih pengeluaran dari pendapatan agar ibu-ibu tidka terjebak jadi korban pinjol ilegal.

"Jangan sampai karena tidak bisa meng turn keuangan lebih besar pengeluaran sehingga terpaksa gali lobang tutup lobang dan kemudian terjebak pinjol," katanya.

Edukasi ke ibu-ibu khsusnya di daerah katanya juga mudah sebab ibu-ibu ini juga melek dan mau menerima perubahan dari semua suka membawa banyak uang tunai ke transaksi digital.

"Ibu-ibu di daerah juga lebih pintar mengelola keuangan dan terus kita dorong mereka agar mendapat mengatur pengeluaran keuangan yang baik," tutup Febrita Deru.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved