Fakta Upaya Penculikan di Palembang

Isu Penculikan Siswi SMPN 30 Palembang Ternyata Hoaks, Orang Tua ES Klarifikasi dan Meminta Maaf

Hal ini, sambung Harryo, tentunya menjadi pelajaran dan edukasi agar masyarakat tidak latah menerima kebenaran atas informasi peristiwa yang terjadi.

|
Penulis: andyka wijaya | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Andi Wijaya
UNGKAP FAKTA -- Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono saat diwawancarai beberapa waktu lalu. Terbaru, Isu Penculikan Siswi SMPN 30 Palembang Ternyata Hoaks, Orang Tua ES Klarifikasi dan Meminta Maaf 

Ringkasan Berita:
  • Peristiwa percobaan penculikan yang dialami siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, ES (13), ternyata hoaks. 
  • Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, mengungkapkan bahwa cerita tersebut dibuat-buat oleh ES setelah merasa panik karena disapa oleh seseorang yang tidak dikenalnya. 
  • Orang tua ES kemudian mengklarifikasi kejadian itu dan meminta maaf atas kesalahan informasi yang telah tersebar.

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Terkuak, peristiwa percobaan penculikan yang dialami siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, yakni ES (13), ternyata hanya cerita belaka yang dibuat-buat.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, kepada awak media.

Harryo mengatakan peristiwa tersebut tidak benar.

 "Terkait hal tersebut, orang tua ES sudah melakukan klarifikasi dan permohonan maaf, karena anaknya telah membuat berita yang tidak benar (informasi tidak benar)," ucap Harryo, Kamis (6/11/2025), siang.

Lanjut Harryo, peristiwa ini menjadi "gayung bersambut" saat anak tersebut menceritakan berita yang tidak benar ini kepada gurunya.

"Dan akhirnya berita tersebut tersebar luas ke masyarakat Palembang, dan ditelan mentah-mentah," katanya kembali.

Hal ini, sambung Harryo, tentunya menjadi pelajaran dan edukasi agar masyarakat tidak latah menerima kebenaran atas informasi peristiwa yang terjadi.

"Kami dari awal sudah curiga, dari rangkaian cerita yang ada, mulai dari barang bukti yang ada di lapangan dan keterangan saksi-saksi, dan hasilnya cerita itu memang tidak benar," ungkapnya.

Faktanya, lebih jauh Harryo mengatakan, memang benar saat itu ES hendak pergi ke sekolah. Namun, di tengah jalan disapa oleh seseorang yang ia tidak kenal.

"Namun, saat itu sapaan tersebut bukan merupakan bentuk ancaman. Karena panik, ES lalu pulang ke rumah, namun memutuskan ke sekolah lagi," bebernya.

Sesampai di sekolah, sambung Harryo kembali, di situlah ES bertemu dengan teman-temannya dalam keadaan terlambat. Saat itu, ES menceritakan peristiwa yang sebenarnya tidak pernah dialaminya. 

"Yang bersangkutan (bilang) hendak pergi sekolah, terus dicegat oleh orang tidak dikenal, dengan membawa suntikan, dipukul dan ditarik secara paksa. Namun, ini tidak benar," bebernya.

Ditambahkan Harryo, pada akhirnya anggota Satreskrim Polrestabes Palembang merangkai cerita tersebut dengan menelusuri tempat kejadian perkara (TKP) awal hingga TKP akhir, serta keterangan para saksi, bahwa peristiwa tersebut memang tidak terjadi.

"Hal inilah yang membuat orang tuanya melakukan klarifikasi dan meminta maaf," tutupnya sambil mengatakan terkait mobil pengemudi daring (Driver online) itu memang benar ada tetapi mengantar penumpang wanita, tapi tidak ada kaitannya (dengan peristiwa penculikan.

Baca juga: Akhir Cerita Viral Siswi SMPN 30 Palembang Ngaku Nyaris Diculik, Akan Pindah Sekolah Karena Bohong

Baca juga: Terungkap, Siswi SMPN 30 Palembang Viral yang Ngaku Nyaris Diculik Ternyata Bohong, Kini Minta Maaf

ES Akan Pindah Sekolah Lain

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved