Berita OKU Timur

Forum Komunikasi BPJS Kesehatan Dibentuk di OKU Timur, Dorong Program JKN Merata ke Masyarakat

Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, S.T., M.T., M.M., menerima kunjungan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih, Dwi Asmariyati, S.E., M.M.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
LAYANAN KESEHATAN MERATA -- Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin bersama Kepala BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih saat berdiskusi membahas strategi penguatan UHC melalui pembentukan Forum Komunikasi JKN, Selasa (20/05/2025). Langkah konkret menuju layanan kesehatan merata 

Peningkatan keaktifan peserta bukan sekadar angka administratif.

Ia berkaitan langsung dengan kemampuan fasilitas kesehatan menyerap dana kapitasi, memenuhi tenaga medis, dan menyajikan layanan yang lebih baik.

"BPJS Kesehatan berharap ke depan, seluruh daerah termasuk OKU Timur bisa mencapai cakupan 100 persen, keaktifan di atas 80 persen, dan layanan primer yang lebih merata," ujarnya.

Bupati Enos tak menampik tantangan yang dihadapi. Ia mengakui bahwa refocusing anggaran atau efisiensi anggaran sempat mempengaruhi ritme pembayaran iuran. Namun ia menjanjikan perbaikan.

Bupati Enos juga menyampaikan, komitmennya untuk terus mendukung program kesehatan.

Ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran tak boleh menghambat pelayanan dasar masyarakat, termasuk jaminan kesehatan.

“Kita akan evaluasi kembali proses pembayaran yang sempat tertunda akibat recofusing. Saya sudah instruksikan BPKAD untuk menyusun ulang anggaran," tuturnya. 

Selain itu, Dinas Dukcapil juga diminta segera memperbarui data peserta, terutama yang telah meninggal dunia, agar tidak membebani sistem dengan data tidak aktif.

"Saya juga akan meminta Disdukcapil untuk segera membersihkan data peserta yang sudah tidak aktif karena meninggal,” tegasnya.," bebernya. 

Bupati juga mengaitkan komitmen ini dengan visi nasional.

Ia menyatakan dukungan penuh terhadap Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama poin keempat penguatan SDM, sains, teknologi, kesehatan, dan kesetaraan.

“Semua ini akan bermuara pada masyarakat. Kita ingin bukan hanya semua terdaftar, tapi juga benar-benar merasakan manfaatnya,” tutup Pak Enos.

Langkah OKU Timur ini menegaskan bahwa mempertahankan UHC bukan sekadar menjaga angka tetap tinggi, tapi tentang membangun ekosistem kesehatan yang hidup, dinamis, dan berkelanjutan.

Sebuah pesan kuat bahwa kerja kolaboratif adalah kunci untuk menciptakan kesehatan yang inklusif dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved