Kopi Sumsel
SMKN 1 Jarai Lahat Miliki Mata Pelajaran Tentang Kopi, Ajak Siswa Mengenal Kopi Sejak Dini
SMK Negeri 1 Jarai mengedukasi siswanya tentang kopi mulai dari pengenalan jenis biji kopi dan pemilihan calon benih kopi.
TRIBUNSUMSEL.COM - SMK Negeri 1 Jarai, Lahat, Sumsel memiliki kegiatan yang tak biasa bagi siswanya.
Sekolah yang berada di perbatasan Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam, di Jl. Kepahiang - Pagar Alam, Desa Gungung Kaya, Kec. Jarai, Kabupaten Lahat ini memiliki kegiatan tentang kopi bagi siswanya.
SMK Negeri 1 Jarai mengedukasi siswanya tentang kopi mulai dari pengenalan jenis biji kopi dan pemilihan calon benih kopi.
Kemudian mengedukasi siswa soal bagaimana cara melakukan penanaman, memanen hingga proses pasca panen.
Di rumah produksi kopi di SMK Negeri 1 Jarai baik fasilitas dan perlengkapan soal kopi sangat lengkap, mulai dari Green House atau Solar Dryer Dome, yang mana dome ini bangunan dengan atap dan dinding transparan (plastik UV) yang memungkinkan sinar matahari masuk dan digunakan untuk mengeringkan kopi, bahkan dome tersebut telah terdapat alat pengatur suhu.
Lalu ada fasilitas pulper atau huler alat pemisah kulit dan biji kopi, kemudian mesin roaster atau penggiling kopi, dan peralatan kepentingan barista seperti mesin grinder, mesin espresso, french press, dan portafilter serta lainnya.
Fasilitas tersebut merupakan bantuan dari Gubernur Sumsel Herman Deru, Politeknik Negeri Sriwijaya (POLSRI) serta perangkat daerah seperti anggota dprd dan pemkot Pagar Alam.

Baca juga: Kopi Arabika Yellow Asli Kota Pagar Alam, Diberi Nama Raden Kuning yang Kini Berpotensi Mendunia
Baca juga: Pemuda di Lahat Pilih Resign Dari Perusahaan Tambang, Kini Sukses Bangun Kedai Kopi Serambi Bean
Kepala Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian Ir. Nurhayati menjelaskan program kegiatan siswa soal kopi ini digagas sejak tahun 2018 dan baru resmi secara kurikulum pada tahun 2022.
Hal ini dilakukan karena berdasarkan data, Lahat menjadi salah satu daerah penyumbang kopi terbanyak nasional.
Karena itulah, harapannya mata pelajaran kopi dapat mengedukasi siswa yang bertekad serius terjun ke dunia kopi yang menjanjikan dalam bisnis.
“Orang tua siswa kami ini kan rata- rata petani, kami harapkan siswa kami ini, kalau maaf tidak sanggup secara ekonomi untuk sambung kuliah, ya bisa bantu bapak ibunya bertani kopi, kita kasih ilmunya secara pertanian dan perkebunan, siapa tahu mereka juga bisa ajarkan ke orang tua serta petani lain, pokoknya sambil kumpul uang untuk kuliah, keterampilan kopi ini kami berikan agar siswa bisa bantu juga ekonomi keluarga”, kata Nurhayati, Kamis (15/5/2025).
Untuk diketahui, mata pelajaran tentang kopi ini masuk dalam mata pelajaran pilihan dalam jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian yang merupakan salah satu jurusan dengan studi menarik.
Jurusan ini bisanya hadir di SMK dengan tujuan para siswanya mampu menguasai dasar dari sektor agribisnis.
Bahkan SMK Negeri 1 Jarai juga mengajarkan kepada siswa soal bagaimana mendistribusikan hasil panen kopi serta segala ilmu yang berkaitan dengan usaha dan bisnis, seperti menjadi barista.
Para pengajar kopi kepada siswa ini langsung didatangkan seorang ahli di bidangnya.
Sempat Anjlok, Harga Kopi di Pagar Alam Naik Lagi, Petani Sumringah Mulai Jual Hasil Simpanan Panen |
![]() |
---|
Sempat Turun Jauh, Harga Kopi di Empat Lawang Kini Naik Lagi Hingga Rp 55 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Harga Kopi di Empat Lawang Kini Perlahan Kembali Naik, Meski Masih di Bawah Rp 50 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Hasilkan 56 Ribu Ton Pertahun, Bursah Zarnubi Ingin Kopi Robusta Lahat Tembus Pasar Internasional |
![]() |
---|
Tingkatkan Daya Saing, Pemkab Lahat Gelar Bimtek Bagi Petani dan UMKM Kopi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.