Berita OKI

Potret Warga Miskin di OKI, Sekeluarga Hidup di Gubuk Tengah Kebun Berdinding dan Atap Daun Rumbia

Emi (30) warga Keluarga Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini harus hidup menempati gubuk sederhana di tengah-tengah kebun.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
POTRET WARGA MISKIN -- Kondisi rumah Emi (30) warga Keluarga Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir saat dikunjungi, Senin (21/4/2025). Emi adalah warga miskin di Kabupaten OKI yang hidup di gubuk berdinding dan atap dari daun rumbia, lantai tanah merah serta tanpa aliran listrik. 

TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG -- Emi (30) warga Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini harus hidup menempati gubuk sederhana di tengah-tengah perkebunan jauh dari keramaian apa lagi fasilitas publik.

Ironisnya rumah yang ditinggali ini keadaannya atap dan dinding hanya dilapisi daun rumbia, lantai tanah merah. 

Bukan tidak mudah, Emi juga harus menghidupi istri bernama Husnaini dan dua orang anak masih balita.

"Kami berempat setiap hari tinggal di sini sejak 2021 sampai sekarang. Atau 4 tahun terakhir," katanya saat ditemui, Senin (21/4/2025) siang.

Menurutnya, perasaan was-was makin terasa disaat hujan deras. Karena melihat kondisi atap dan dinding rumah banyak kebocoran.

"Kalau lagi hujan pasti rumah bocor, apalagi angin kencang pasti banyak air yang masuk ke dalam rumah ini,"

"Di sini belum ada listrik, jadi kalau malam hari penerangan didapat dari aki motor. Lumayan untuk lampu rumah," ungkapnya.

Saat disinggung terkait pekerjaan, Emi mengaku bekerja serabutan dan mengurus kebun sayuran yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Sedangkan istrinya bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

"Kalau saya kerjanya serabutan dan istri pekerjaan rumah tangga. Disini tinggal bersama dua anak perempuan yang masih kecil-kecil," bebernya.

Di sela kegiatan berbincang-bincang Emi menunjukkan kondisi didalam rumah terdapat berbagai pakaian, sepatu dan peralatan dapur dan perlengkapan rumah lainnya.

"Kami berempat memang tinggal di sini dengan barang-barang rumah dan ada dapur tempat masak. Kalau mau mandi ada sumur yang ada di depan rumah," ujarnya, untuk ukuran rumah seluas 2x3 meter.

Dengan adanya keadaan seperti ini. Ia bersama keluarganya sangatlah berharap adanya perhatian dari pemerintah agar mendapat tempat tinggal yang layak dan dibantu keperluan hidupnya anak-anaknya.

"Ya, kalau pengennya ada perhatian supaya dapat tempat tinggal yang aman dan nyaman. Supaya tidak lagi khawatir saat datang hujan dan malam hari. Semoga bisa didengarkan pemerintah," paparnya.

Di lokasi yang sama Lurah Kedaton, Ahmad Deny mengatakan setelah melakukan tinjauan langsung dan melihat kondisi rumah warganya. Memang benar adanya kondisinya sangat memperihatinkan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved