Berita Palembang

Pengendara Banyak yang Lawan Arah Saat Uji Coba Sistem Satu Arah di Jalan Karantina Palembang

Dishub Palembang menerapkan uji coba rekayasa lalu lintas, di Jalan Karantina dekat Bandara SMB II Palembang. Namun banyak pengendara melawan arah.

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
REKAYASA LALU LINTAS -- Masih banyak kendaraan yang melawan arah meski ada plang yang dilakukan Dinas Perhubungan kota rekayasa lalu lintas di Jl Karantina dekat Bandara SMB II Palembang, Kamis (17/4/2025). 

TRIBUNSUMSEL, PALEMBANG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang menerapkan uji coba rekayasa lalu lintas, di Jalan Karantina dekat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang untuk mengatasi kemacetan, Kamis (17/4/2025). 

Namun nyatanya masih banyak pengendara yang tidak menaatinya dengan melawan arah. 

Dari pantauan di lokasi, kendaraan terlihat tetap melawan arah dari arah Bandara ke Jalan Karantina, dan tidak ada petugas yang melakukan pengaturan saat siang hari. 

Kendaraan yang melintas, tdak hanya dilakukan kendaraan roda dua tetapi juga roda empat yang selama ini menyebabkan macet. 

Para pengendara sendiri mengaku tidak mengetahui secara jelas larangan masuk Jalan Karantina tersebut, karena sudah seminggu kebelakang tidak melintasinya. 

"Masalahnya saya baru tahu ini, tiba-tiba ada plang dilarang masuk, dan kita tetap saja masuk, karena tidak ada yang jaga, " kata warga Sofuan (45). 

Baca juga: Dishub Palembang Terapkan Sistem Satu Arah di Jalan Cek Agus, Jalan Dr M Isa dan Jalan Karantina

Ia berharap, kedepan pihak Dishub dan pihak terkait lainnya, bisa mensosialisasikan lebih intens ataupun melakukan penjagaan dari dinas terkait dilokasi. 

"Harusnya lebih intens lagi sosialisasi dan pengawasan, sehingga masyarakat paham, " capnya. 

Hal senada diungkapkan Dudun (50), jika dirinya tidak mengetahui adanya larangan masuk ke Jalan Karantina tersebut saat ini, dan saat itu tidak ada yang menjaga sehingga ia tetap masuk. 

"Saya belum tahu, dan saya pikir larangan masuk itu karena ada hajatan saja, " singkatnya. 

Sebelumnya, Dishub melakukan rekayasa sistem satu arah jalan di Jl Karantina dekat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. 

"Kita sudah tinjau ke lapangan bersama- sama tim dan masukan masyarakat juga di Jl Karantina dan besok (17 April) mulai kita mainkan (mulai terapkan sistem satu arah) di Jalan Karantina, " kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Palembang Agus Supriyanto

Sedangkan di Jl Cek Agus atau Jl Dr M Isa Palembang akan dilakukan bertahap.

"Nah untuk jalan Dr M Isa, tadi dimasukan dalam aplikasi Aplikasi Visium dari tim MTI masyarakat transportasi Indonesia, hasil dari itu akan jadi acuan, " paparnya. 

Jadi, mulai 17 April akan dilakukan penerapan SSA di Jalan Karantina, dimana kendaraan yang hendak masuk ke Jalan Karantina dari Bandara SMB II Palembang dilarang, melainkan melalui Jl Talang Jambe dan keluar Jl Karantina. 

"Nah, dari hasil kajian itu, baru nanti kita terapkan di Dr M Isa, " jelasnya. 

Dijelaskan Agus, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke warga dengan dibantu Kecamatan, Kelurahan dan media yang ada buat edaran akan dilaksanakan satu arah. 

"Jadi untuk sosialisasi sudah kita laksanakan sesuai hasil rapat kemarin, " tandanya. 

Sebelumnya hampir satu minggu sejak 11 April lalu, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan persiapan kelengkapan (rambu, banner dan sebagainya), hingga 15 April sebelum cek lokasi oleh Tim 16 April. 

Dijelaskan Agus penerapan rekayasa sistem satu arah ini, untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi. Dan dengan rekayasa ini, dia berharap arus lalu lintas masyarakat Palembang bisa lancar. 

"Ya, ini meminimalisir kemacetan pastinya dengan satu arah ini, dalam jangka pendek," capnya. 

Pihaknya menilai seperti di Jl Karantina itu timbul kemacetan kenapa, karena radius tikung disitu jelek dan jika kendaraan berpapasan tidak bisa (lewat) sehingga harus dilakukan upaya mencari solusinya. 

"Makanya dengan sistem satu arah sehingga seperti air mengalir, sehingga orang yang turun dari Bandara tidak berdampak kena macet di simpang Karantina, " tuturnya. 

Ditambahkan Agus, adanya wacana genap ganjil juga hal itu tidak bisa dilakukan serentak, dan nantinya akan melibatkan Masyarakat transportasi Sumsel, untuk ikut gabung dan ahli transportasi. 

"Jadi sistem satu arah kita akan evaluasi jika dirasa bagus kita lihat dampaknya dan lainnya. Nah, jika masih dirasa dibutuhkan termasuk genap ganjil juga kita lakukan, dan kita bahas kontinuitas," ujarnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved