Wanita Dianiaya Polisi

'Kagek Ku Tembak' Ancam Bripka Rio ke Penghuni Kos, Acungkan Pistol Saat Aniaya Wanita di Palembang

Saat dijumpai di lokasi kejadian Asna menceritakan saat itu ia mendengar keributan dari salah satu blok kos.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan
PENGANIAYAAN - Asna Dewi (Kiri), Pengelola Kos Holau Palembang yang Merupakan Saksi Mata, Kamis (17/4/2025). Kejadian Penganiayaan Kanan (Kanan). 'Kagek Ku Tembak' Ancam Bripka Rio ke Penghuni Kos, Acungkan Pistol Saat Aniaya Wanita di Palembang 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Asna Dewi (56) pengelola Holau Kost di Jalan Dwikora Palembang menjadi saksi penganiayaan yang dilakukan oleh Bripka Rio Rolando Manurung alias RRM, anggota Polrestabes Palembang terhadap seorang wanita bernama Wina, pada Selasa (15/4/2025) yang lalu.

Saat dijumpai di lokasi kejadian Asna menceritakan saat itu ia mendengar keributan dari salah satu blok kos.

Kemudian ia mendatangi keributan tersebut.

"Kebetulan kemarin sejak pagi listrik di kosan kami sedang padam. Wanita itu ribut minta tolong setelah dipaksa masuk mobil, ramai penghuni kos berdatangan termasuk saya," ujar Asna, Kamis (17/4/2025).

Asna melanjutkan, korban meminta tolong karena dipukuli oleh oknum anggota polisi tersebut. 

Penghuni kos lainnya yang berdatangan sempat tidak berani mendekat karena pria tersebut adalah seorang anggota polisi dan terlihat memegang sebuah pistol.

"Lebih 10 orang yang mengitari mobil tersebut. Itulah semua takut, polisi itu bilang 'kagek ku tembak'. Terlihat nian aku pistol warna hitam digenggamnya kemudian di lemparnya ke kursi belakang," katanya.

Asna memberanikan diri untuk memisahkan wanita tersebut dan membantunya meski tahu kalau pria tersebut seorang anggota polisi serta memegang pistol.

"Karena ini memang tempat saya dan tanggungjawab saya. Saya tidak mau ada keributan disini, mereka juga bukan penghuni kos saya. Tidak mungkin juga polisi itu mau sembarangan nembak orang," ungkapnya.

Setelah keributan itu terjadi, Asna kembali mendekati mobil tetapi oknum polisi tersebut meminta waktu dengannya untuk berdua dengan korban.

Saat keduanya di dalam mobil, tidak terdengar lagi oknum polisi memukul korban.

"Dia bilang minta waktu lima menit, kemudian tutup pintu mobil. Tidak terdengar lagi wanita itu dipukul, hanya polisi itu sepertinya menghantam-hantam badannya sendiri ke mobil seolah menyesal," bebernya.

Setelah sekitar 5 menit kemudian, Asna kembali mengetuk pintu mobil dan meminta wanita tersebut dilepaskan atau keduanya pergi dari kos-kosannya.

"Wanita itu mau diajak pergi tapi tidak mau, jadi turun dari mobil dan kembali ke kamar kos temannya. Sedangkan polisi itu langsung pergi, " tutupnya.

Sosok Bripka Rio

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved