Kopi Sumsel
Demi Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Panen, Pemkot Pagar Alam Kembangkan Kloning Kopi Basemah
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Pagar Alam saat ini lahan tanaman kopi di Kota Pagar Alam mancapai 8.085 Hektar.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbanyak di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), kota Pagar Alam terus melakukan berbagai inovasi untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil pane kopi setiap tahunnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Pagar Alam saat ini lahan tanaman kopi di Kota Pagar Alam mancapai 8.085 Hektar.
Jumlah lahan tersebut merupakan lahan produktif kopi yang saat ini menjadi fokus pihak Dinas Pertanian dalam berbagai pengembangan inovasi baru untuk tanaman kopi.
Untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen kopi, Dinas Pertanian Pagar Alam mulai melakukan inovasi kloning intres untuk kegiatan sambung pucuk kopi di Pagar Alam.
Dinas pertanian bersama Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Bandung sudah berhasil mengkloning sebanyak 4 kloning baru yaitu kloning Besemah I sampai Besemah IV.
Baca juga: Harga Kopi di OKU Kini Turun Rp 65 Perkilo, Petani Berharap Pemerintah Bisa Menetapkan Harga Standar
Baca juga: Jelang Musim Panen, Harga Kopi di Pagar Alam Malah Turun Jadi Rp 68 Ribu Perkilo
Sekertaris Dinas Pertanian Kota Pagar Alam, Diki Herlambang mengatakan, saat ini melalui Dinas Petanian Kota Pagar Alam sudah mengembangkan kloning sambung pucuk untuk pertanian kopi di Pagar Alam.
"Kita sudah melakukan kloning dengan entres sambung pucuk asli Kota Pagar Alam. Kloning ini sudah berhasil kita lakukan dibantu dengan Balittri," ujarnya.
Kloning yang dikembangkan yaitu kloning Besemah I sampai Besemah IV yang saat ini sudah berhasil dan sudah terbukti meningkatkan kuantitas dan kualitas kopi di Kota Pagar Alam.
"Sudah berhasil kloning sambung pucuk yang kami lakukan bahkan terlihat dari hasil pantauan petugas kita jika kloning Besemah ini menunjukan hasil panen yang meningkat dari sebelum dilakukan kloning," katanya.
Saat ini pihak Dinas Pertanian Pagar Alam terus melakukan percobaan kloning untuk Besemah V sampai Besmah VII, hal ini dilakukan untuk memantau kloning mana saja yang cocok ditanam di ketinggian masing-masing.
"Lahan pertanian kopi di Pagar Alam lokasinya berbeda-beda ketinggian, untuk itu kita terus melakukan uji coba untuk mengetahui kloning mana yang pas disetiap ketinggian lahan," jelasnya.
Ditambahkan Diki jika kloning yang dibuat saat ini untuk jenis kopi Robusta saja.
"Meskipun saat ini Pagar Alam juga sedang mencoba menanam kopi Arabika namun untuk kloning belum ada untuk Kopi jenis Arabika," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Sempat Anjlok, Harga Kopi di Pagar Alam Naik Lagi, Petani Sumringah Mulai Jual Hasil Simpanan Panen |
![]() |
---|
Sempat Turun Jauh, Harga Kopi di Empat Lawang Kini Naik Lagi Hingga Rp 55 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Harga Kopi di Empat Lawang Kini Perlahan Kembali Naik, Meski Masih di Bawah Rp 50 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Hasilkan 56 Ribu Ton Pertahun, Bursah Zarnubi Ingin Kopi Robusta Lahat Tembus Pasar Internasional |
![]() |
---|
Tingkatkan Daya Saing, Pemkab Lahat Gelar Bimtek Bagi Petani dan UMKM Kopi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.