Kopi Sumsel
Jelang Musim Panen, Harga Kopi di Pagar Alam Malah Turun Jadi Rp 68 Ribu Perkilo
Meski turun, namun para petani tampaknya tak terlalu khawatir. Pasalnya, mereka masih mendapatkan keuntungan cukup banyak di musim panen tahun ini.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Jelang musim panen tahun 2025, saat ini harga jual biji kopi di Pagar Alam mengalami penurunan cukup signifikan.
Harga kopi turun sekitar Rp10.000 perkilogram dimana harga jual biji kopi sebelumnya sempat diangka Rp 78.000 perkilogram dam saat ini menjadi Rp 68.000 perkilogram.
Meski turun, namun para petani tampaknya tak terlalu khawatir. Pasalnya, mereka masih mendapatkan keuntungan cukup banyak di musim panen tahun ini.
Pasalnya, harga jual kopi yang masih diatas Rp50.000 perkilogram dianggap masih akan bisa membuat petani Pagar Alam semangat memelihara dan memanen hasil buah kopi mereka.
Pasalnya beberapa tahun lalu harga jual kopi hanya Rp25.000 hingga Rp30.000 saja perkilo.
Anca salah satu pengepul biji kopi di Pagar Alam membenarkan jika saat ini harga jual kopi mengalami penurunan.
"Benar kak turun, sekitar Rp10 ribu turunnya. Pasalnya harga jual sempat diangka Rp78 ribu perkilogram dan saat ini harga jual berkisar Rp68 ribu hingga Rp72 ribu perkilogramnya," ujar Anca.
Baca juga: Produksi Kopi di Sumsel Terus Meningkat, Tercatat Ada 267.246 Ha Lahan Kopi di 13 Kabupaten/Kota
Baca juga: Musim Hujan, Petani Kopi di OKU Selatan Harus Keluarkan Dana Lebih Untuk Penggilingan Kopi Basah
Namun harga kopi jelang musim ini biasanya naik turun, pasalnya untuk buah selang atau buah awal musim memang harganya lebih murah dengan harga jual kopi hasil panen tahun lalu.
"Untuk kopi simpanan musim tahun lalu saat ini masih bisa dijual dengan harga Rp72 ribu perkilogram. Namun untuk biji kopi hasil panen buah selang (buah awal musim) harganya lebih murah yaitu sekitar Rp68 ribu perkilogramnya," katanya.
Sementara itu Nando salah satu petani kopi Pagar Alam mengatakan, memang biasanya jelang musim panen harga kopi sering mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan hasil panen buah awal musim kualitasnya tidak terlalu baik dan tidak banyak.
"Memang biasa jika hasil panen buah awal musim ini harga murah, karena memang kualitas buahnya biasanya tidak begitu bagus. Ditambah tidak terlalu banyak saat memasuki masa puncak musim panen. Tapi kami berharap harga Kopi tetap stabil agar kami bisa mendapatkan keuntungan pak," ungkapnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Sempat Anjlok, Harga Kopi di Pagar Alam Naik Lagi, Petani Sumringah Mulai Jual Hasil Simpanan Panen |
![]() |
---|
Sempat Turun Jauh, Harga Kopi di Empat Lawang Kini Naik Lagi Hingga Rp 55 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Harga Kopi di Empat Lawang Kini Perlahan Kembali Naik, Meski Masih di Bawah Rp 50 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Hasilkan 56 Ribu Ton Pertahun, Bursah Zarnubi Ingin Kopi Robusta Lahat Tembus Pasar Internasional |
![]() |
---|
Tingkatkan Daya Saing, Pemkab Lahat Gelar Bimtek Bagi Petani dan UMKM Kopi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.