Jenazah Dibawa Pakai Pikap

Sopir dan Karu Zaal Jenazah Dicopot, Imbas Mobil Jenazah RSUD Martapura Tak Ada Sopir dan Bensin

Manajemen RSUD Martapura Kabupaten OKU Timur, Sumsel mengambil tindakan tegas dengan mencopot sopir ambulans dan karu Zaal Jenazah.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
SOPIR AMBULANS DICOPOT -- Foto gedung RSUD Martapura diambil pada Rabu (06/03/2024). Pihak manajemen RSUD Martapura telah melakukan tindakan tegas dengan mencopot sopir ambulans dan Kepala Ruang Zaal Jenazah., Minggu (06/04/2025). 

Akibatnya, keluarga memilih untuk membawa jenazah sendiri menggunakan mobil pickup, meski dalam kondisi hujan gerimis.

Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian staf rumah sakit.

"Benar, ini akibat kelalaian staf kami. Atas nama pribadi dan institusi, saya telah meminta maaf kepada pihak keluarga," kata dr Deddy saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).

Menurut kronologi yang disampaikan pihak rumah sakit, pasien datang dalam kondisi tidak sadarkan diri sekitar pukul 05.10 WIB.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien dinyatakan meninggal dunia karena tidak ada denyut nadi dan hasil EKG menunjukkan asistol.

"Perawat kemudian menawarkan agar jenazah diantarkan menggunakan ambulan RSUD. Namun awalnya pihak keluarga menolak dan ingin menggunakan kendaraan sendiri," bebernya.

Kemudian, setelah dijelaskan bahwa penggunaan ambulan jenazah gratis jika melalui administrasi BPJS dan identitas pasien bisa menyusul, keluarga akhirnya setuju.

"Namun, saat jenazah sudah berada di dalam ambulan, sopir menyampaikan bahwa mereka harus membeli bensin terlebih dahulu karena kendaraan kehabisan bahan bakar," terangnya.

Hal ini membuat keluarga keberatan dan akhirnya memilih kembali menggunakan kendaraan pribadi.

Kemudian, Dr Deddy juga mengaku telah menghubungi keluarga korban secara langsung dan akan datang ke rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.

"Saya sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan akan bertemu langsung di rumah duka hari ini," pungkasnya.

Peristiwa ini memicu kritik terhadap manajemen RSUD Martapura dan menjadi catatan serius terkait kesiapsiagaan layanan darurat rumah sakit, khususnya dalam menangani jenazah pasien.
 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved