Jenazah Dibawa Pakai Pikap

Sosok Dedy Damhudy, Direktur RSUD Martapura yang Minta Maaf Usai Viral Mobil Ambulans Tak Ada Bensin

Minatnya di dunia kesehatan membawanya melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang.

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Slamet Teguh
Handout
MINTA MAAF - Sosok Dedy Damhudy, Direktur RSUD Martapura yang Minta Maaf Usai Viral Mobil Ambulans Tak Ada Bensin, Selasa (8/4/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Nama dr Dedy Damhudy belakangan ini tengah menjadi sorotan publik usai mengambil langkah tegas mencopot sopir ambulans dan Kepala Ruang Zaal Jenazah RSUD Martapura.

Keputusan ini diambil menyusul insiden memilukan yang terjadi pada Sabtu (5/4/2025), ketika sebuah ambulans rumah sakit tak bisa digunakan untuk mengantar jenazah karena kehabisan bahan bakar dan tidak adanya sopir di tempat.

Langkah tegas tersebut menunjukkan komitmen dr Deddy dalam menjaga kualitas pelayanan di rumah sakit yang dipimpinnya sejak tahun 2017.

Atas kejadian tersebutpun membuat Dedy Damhudy meminta maaf kepada keluarga pasien.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Pelayanan kepada masyarakat adalah prioritas utama, dan kelalaian seperti ini tidak bisa ditoleransi,” katanya, Selasa (08/04/2025)

Perjalanan karier dan pendidikan dr Dedy Damhudy dimana pria kelahiran Palembang pada 1 Januari 1978 ini menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 29 Palembang (1991).

Kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 1 Palembang (1994) dan SMA Negeri 1 Palembang (1997).

Minatnya di dunia kesehatan membawanya melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang.

Ia meraih gelar sarjana pada tahun 2004 dan menyelesaikan pendidikan profesi dokter umum pada tahun 2006.

Kemudian dr Dedy memulai karier di pemerintahan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2010 dan resmi diangkat sebagai PNS setahun kemudian.

Ia kemudian bertugas sebagai dokter muda di RSUD OKU Timur pada tahun 2016, sebelum akhirnya dipercaya menjabat sebagai Direktur RSUD Martapura sejak 2017 hingga sekarang.

Insiden pada 5 April 2025 menjadi ujian besar bagi kepemimpinan dr Dedy.

Setelah jenazah seorang pasien terpaksa dibawa menggunakan mobil pickup oleh keluarga karena ambulans tak siap operasional, ia langsung turun tangan.

Menurut kronologi, pasien datang dalam kondisi kritis sekitar pukul 05.10 WIB dan dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian.

Meski sempat terjadi miskomunikasi terkait penggunaan ambulans, persoalan utama muncul saat kendaraan dinyatakan kehabisan bensin dan sopir tidak ada di tempat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved