Jenazah Dibawa Pakai Pikap
Dirut RSUD Martapura Temui Keluarga Pasca Viral Jenazah Dibawa Naik Pikap Imbas Ambulans Habis BBM
Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien atas buruknya pelayanan yang diberikan pihak rumah saki
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien atas buruknya pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit.
Permintaan maaf ini terkait insiden viral jenazah yang terpaksa dibawa menggunakan mobil pikap karena ambulans milik RSUD Martapura kehabisan bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, sopir ambulans pun tidak berada di tempat saat dibutuhkan.
Towi, perwakilan keluarga almarhum, menyatakan bahwa pihak keluarga telah menerima permintaan maaf tersebut.
Menurutnya, setelah mendapatkan penjelasan langsung dari Direktur RSUD Martapura OKU Timur, pihak keluarga menerima itikad baik dari rumah sakit dan berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan ke rumah duka.
“Dengan kedatangan Direktur rumah sakit, kami menerima permintaan maaf dan itikad baiknya,” ujar Towi.
Baca juga: Viral Jenazah di OKU Timur Dibawa Pulang Pakai Pikap, Setelah Ambulans RSUD Martapura Kehabisan BBM
Sementara, dr Deddy Damhudy mendatangi langsung rumah duka untuk menyampaikan permohonan maaf secara pribadi.
Ia mengakui adanya kekurangan dalam pelayanan RSUD Martapura, terutama terkait keterbatasan alat kesehatan dan tenaga medis.
“Kami dari pihak rumah sakit tengah berupaya memperbaiki pelayanan, meski dengan segala keterbatasan alat kesehatan dan dokter,” jelasnya, saat dibincangi, Selasa (08/04/2025).
Ia pun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.
“Sekali lagi, atas nama pribadi selaku Direktur RSUD Martapura dan seluruh staf, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pelayanan kami yang kurang maksimal,” ucap dr Deddy.
Diberitakan sebelumnya, Sebuah insiden mengejutkan terjadi di RSUD Martapura Kabupaten OKU Timur setelah sebuah mobil ambulans tidak bisa digunakan karena kehabisan bensin dan sopir tidak berada di tempat saat dibutuhkan.
Menurut informasi yang dihimpun, keluarga pasien yang meninggal harus menunggu kurang lebih satu jam. Karena mobil ambulans yang seharusnya mengantar jenazah ke rumah duka tidak siap operasional.
Tidak hanya kehabisan bahan bakar, sopir ambulans juga tidak berada di tempat, sehingga pelayanan rumah sakit terganggu. Sehingga jenazah pasien terpaksa dibawa pulang menggunakan mobil pick up oleh pihak keluarga.
Menanggapi kejadian ini, pihak manajemen rumah sakit mengambil langkah tegas dengan mencopot sopir ambulans dan Kepala Ruang Zaal Jenazah dari jabatannya.
Sosok Dedy Damhudy, Direktur RSUD Martapura yang Minta Maaf Usai Viral Mobil Ambulans Tak Ada Bensin |
![]() |
---|
Viral Sopir Tak Siaga dan Bensin Habis, Ternyata ini Mekanisme Penggunaan Ambulans di RSUD Martapura |
![]() |
---|
Sopir dan Karu Zaal Jenazah Dicopot, Imbas Mobil Jenazah RSUD Martapura Tak Ada Sopir dan Bensin |
![]() |
---|
Direktur RSUD Martapura Minta Maaf, Viral Jenazah di OKUT Dibawa Pakai Pikap, Ambulans Kehabisan BBM |
![]() |
---|
Viral Jenazah di OKU Timur Dibawa Pulang Pakai Pikap, Setelah Ambulans RSUD Martapura Kehabisan BBM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.