Wartawan Banjarbaru Ditemukan Tewas

Temuan Baru Video 5 Detik, Ini 3 Indikasi Jurnalis J Diduga Dirudapaksa sebelum Tewas di Banjarbaru

Sebelum akhirnya meregang nyawa, Juwita diduga mengalami tindakan kekerasan seksual. 

Istimewa via Kompas.com/BanjarmasinPost.com
WARTAWATI DIBUNUH - Sosok Kelasi Satu J (kiri), anggota TNI AL Lanal Balikpapan, yang diduga membunuh seorang wartawati bernama Juwita (kanan) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025). Sebelum tewas, Juwita sempat mengungkap tabiat anggota TNI yang akan menikahinya, kini sang calon suami jadi terduga pelaku pembunuhan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Masih terus diusut kasus pembunuhan jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bernama Juwita (23).

Mulai terkuak sejumlah fakta baru dalam kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Jumran oknum TNI AL.

Sebelum akhirnya meregang nyawa, Juwita diduga mengalami tindakan kekerasan seksual. 

Sejumlah indikasi diungkap oleh kuasa hukum keluarga sekaligus Ketua Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Muhamad Pazri.

“Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan,” katanya, Rabu (2/4/2025) dikutip dari Tribun Banjarbaru

Meski demikian, terkait dugaan rudapaksa ini, pihak Denpomal Banjarmasin belum bersedia memberikan keterangan resmi kepada awak media.

PEMBUNUHAN JURNALIS - Dua barang bukti terkait dugaan pembunuhan jurnalis Juwita diamankan di di Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin, Rabu (2/4/2025). Juwita diduga 2 kali dirudapaksa oknum TNI AL, sempat cerita ke kakak ipar hingga tunjukkan bukti video 5 detik.
PEMBUNUHAN JURNALIS - Dua barang bukti terkait dugaan pembunuhan jurnalis Juwita diamankan di di Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin, Rabu (2/4/2025). Juwita diduga 2 kali dirudapaksa oknum TNI AL, sempat cerita ke kakak ipar hingga tunjukkan bukti video 5 detik. (Tribun Banjarbaru)

Temuan Sperma di Rahim 

Pazri mengatakan, tim forensik menemukan hal yang mengejutkan di rahim jurnalis Juwita

Benda yang ditemukan di rahim korban berupa cairan sperma dengan volume yang besar. 

Pazri dan sejumlah advokat lain pun meminta agar dilakukan pemeriksaan terkait temuan tersebut. 

Pazri mengatakan keluarga korban meminta dilakukan tes DNA. 

"Pasalnya berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar," ujar Pazri. 

"Hal ini memunculkan pertanyaan tentang asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma tersebut," ujarnya. 

Ia mengatakan tes DNA ini dianggap penting guna memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. 

"Namun, tes DNA yang dimaksud memerlukan fasilitas forensik yang lebih lengkap, yang saat ini tidak tersedia di Kalimantan Selatan, oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA tersebut dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan tuntas," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved