Berita Nasional

7 Kebijakan Dedi Mulyadi Gubernur Jabar Terkait Sekolah Viral, Terbaru Orang Tua Dilarang Antar

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan baru di era pemerintahanya. sempat melarang sekolah memberangkatkan siswanya study tour.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING
KEBIJAKAN DEDI MULYADI. Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi berpose setelah diwawancarai KOMPAS.com dalam Program Gaspol, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan baru di era pemerintahanya. sempat melarang sekolah memberangkatkan siswanya study tour. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan baru di era pemerintahanya.

Terlebih di bidang pendidikan, Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini sempat melarang sekolah memberangkatkan siswanya study tour.

Kini, terbaru Dedi Mulyadi membuat aturan baru mengimbau agar para orang tua murid tidak boleh mengantarkan apalagi menunggu anaknya di sekolah.

Kebijakan baru Dedi Mulyadi pasca dilantik jadi Gubernur Jawa Barat ini menimbulkan pro dan kontra.

Baca juga: Terbaru Dedi Mulyadi Larang Anak Diantar Orang Tua ke Sekolah, Gubernur Jabar Ungkap Alasannya

KEBIJAKAN DEDI MULYADI. Potret Dedi Mulyadi di hari pertama dia dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, Kamis (20/2/2025). Dedi Mulyadi mengimbau agar para orang tua murid tidak boleh mengantarkan apalagi menunggu anaknya di sekolah, dikhawatirkan mengintervensi guru.
KEBIJAKAN DEDI MULYADI. Potret Dedi Mulyadi di hari pertama dia dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, Kamis (20/2/2025). Dedi Mulyadi mengimbau agar para orang tua murid tidak boleh mengantarkan apalagi menunggu anaknya di sekolah, dikhawatirkan mengintervensi guru. (Youtube Dedi Mulyadi)

Berikut 6  Kebijakan Dedi Mulyadi yang Viral disorot

1. Larang Study Tour

Dedi Mulyadi tak segan-segan memecat kepala sekolah yang masih memberangkatkan siswanya study tour.

Melalui unggahannya di Instagram, Selasa (25/2/2025), Dedi Mulyadi tegas melarang karena berkaitan dengan aspek pembebanan ekonomi kepada orang tua dan risiko keselamatan siswa.

Dedi Mulyadi menuturkan bahwa larangan itu bukan terkait swafoto atau perpisahan siswa.

Menurutnya, banyak orang tua yang terpaksa berutang untuk membiayai study tour anak mereka. Pada akhirnya, kondisi ini menambah beban ekonomi keluarga.

Dedi menekankan bahwa kegiatan perpisahan tetap bisa dilaksanakan, namun dengan cara yang lebih kreatif dan tanpa biaya besar.

Seperti halnya, organisasi siswa atau OSIS mengelola kegiatan di sekolah dengan menampilkan berbagai karya seni seperti musik, tari, dan sastra.
 
"Siswa bisa mengumpulkan iuran secara wajar di antara mereka sendiri tanpa melibatkan sekolah sebagai institusi yang melakukan pungutan,” jelasnya.

Baca juga: Dikritik Pengusaha Travel dan Pariwisata Terkait Larangan Study Tour, Begini Jawaban Dedi Mulyadi

Menurutnya, yang terpenting adalah bukan soal perayaan kelulusannya, tetapi bagaimana siswa mempersiapkan masa depan.

"Tantangan terberat bukan sekarang, tapi nanti saat mereka mencari pekerjaan dan harus menata hidup. Jangan sampai mereka tumbuh menjadi pribadi yang hanya suka berpesta dan menghambur-hamburkan uang orang tua,” ujarnya.

Namun belum lma ini, sejumlah pengusaha travel dan pariwisata mengkritik kebijakan pelarangan Dedi Mulyadi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved