Berita Muba

Siswa SDN 4 Mangun Jaya Muba Terpaksa Belajar di Mushola, Gedung Sekolah Retak Akibat Seismik

Hal itu dikarenakan gedung sekolah mengalami retak yang semakin parah, membuat proses belajar mengajar menjadi tidak nyaman dan penuh kecemasan.

Penulis: Fajri Ramadhoni | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Fajri Ramadhoni
RETAK - Salah seorang guru di SDN 4 Mangun Jaya ketika menunjukkan bangunan yang retak akibat aktivitas seismik beberapa waktu yang lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Suara dentuman keras dari aktivitas seismik yang dilakukan perusahaan berbasis migas di sekitar SDN 4 Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel menyisakan ketakutan bagi para siswa dan guru.

Hal itu dikarenakan gedung sekolah mengalami retak yang semakin parah, membuat proses belajar mengajar menjadi tidak nyaman dan penuh kecemasan.

Kepala Sekolah SDN 4 Mangun Jaya, Titin Ruslina, mengungkapkan bahwa bangunan sekolah mereka awalnya retakan hanya sedikit, namun semakin melebar setelah suara ledakan seismik terus berulang. 

“Dinding yang awalnya rapat sekarang mulai renggang. Kami takut sewaktu-waktu bangunan bisa roboh. Anak-anakpun tidak bisa berkonsentrasi karena terus dihantui rasa takut,” ujarnya dengan nada cemas.

Bahkan sebelum terjadinya retakan tersebut para guru dan siswa mendengar suara dentuman yang membuat situasi belajar menjadi hening sejenak. 

"Bunyinya keras tapi sesekali, setelah bunyi tersebut barulah dinding sekolah mulai retak dan remah-remah dari bubuk kayu juga mengotori lantai,"ungkapnya.

Karena kondisi yang mengkhawatirkan, para siswa, terutama kelas 3 yang ruangannya paling terdampak, terpaksa belajar di mushola sekolah selama lebih dari setengah tahun.

Namun, mushola yang sempit tentu tidak cukup menampung seluruh siswa dengan nyaman. 

“Kami ingin kembali ke kelas, tapi takut kalau tiba-tiba bangunan ambruk akibat aktivitas seismik. Masalah ini sudah kami laporankan kepada kepala desa,"ujarnya.

Pihak perusahaan sempat datang untuk mengecek kerusakan, namun hingga kini belum ada tindakan nyata untuk memperbaiki gedung sekolah yang rusak.

Harapanpun terus disampaikan oleh pihak sekolah agar perbaikan segera dilakukan sebelum hal yang lebih buruk terjadi.

“Kami mohon perhatian dari pihak perusahaan agar segera bertanggung jawab memperbaiki gedung sekolah ini. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan akibat bangunan yang sekolah yang rusak,"jelansya.

Baca juga: Kejari Tetapkan YH Pejabat di Muba Sebagai Tersangka Baru Kasus Korupsi Tol Betung-Tempino

Baca juga: Tunjangan Profesi Guru di OKI Dipastikan Cair Sebelum 21 Maret, Beberapa Syarat Wajib Harus Dipenuhi

Sementara, Heri salah satu orang siswa mengungkapkan ia penuh ketakutan ketika anaknya berangkat sekolah.

Ia berpesan kepada sang anak untuk tidak bermain dekat dengan bangunan yang retak. 

"Saya berpesan kepada anak untuk tidak dekat dengan bangunan retak takutnya roboh. Kami berharap pihak perusahaan dapat merespon permasalahan ini,"pintanya. 

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved