Berita Palembang

Ini Kata Pengemudi Online di Palembang Soal Kebijakan Bonus Hari Raya Bakal Dicairkan Aplikator

Mitra ojek online berharap kebijakan pemerintah yang meminta aplikator kendaraan online memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi mitra benar adanya.

Penulis: Hartati | Editor: Moch Krisna
tribunjakarta.com
ILUSTRASI DRIVER OJOL : Reaksi pengemudi online Palembang soal aplikator bakal beri bonus hari raya (BHR) pasca diimbau pemerintah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mitra ojek online berharap kebijakan pemerintah yang meminta aplikator kendaraan online memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi mitra benar adanya.

Ketua Koalisi Driver online roda 2 dan roda 4 Sedulur, Kak cik Irfan berharap semoga benar adanya kebijakan itu karena berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada THR bagi mitra dalam bentuk uang atau juga barang (bingkisan).

Yang ada hanyalah ongkos tambahan yang diberikan bagi Mitra yang tetap beroperasi selama H-3 hingga H+3 lebaran, jadi bagi yang tidak beroperasi saat itu tidak mendapat tambahan.

Nilainya juga kecil hanya beberapa ribu saja atau sekitar Rp 2 ribu per satu kali order diterima.

"Jadi besaran tambahannya yang diterima tergantung dari jumlah order yang diterima, misal menerima 10 orderan jadi tambahan yang didapat Rp 2 ribu x 10 Rp 20 ribu yang langsung masuk ke aplikasi mitra," ujar Irfan, Senin (10/3/2025).

Irfan menjelaskan tambahan itu sebenarnya juga bukan dari aplikator langsung tapi justru dari masyarakat yang order pesanan.

Karena biasanya pada saat peak season tersebut sedikit Mitra yang beroperasi karena banyak yang mudik sehingga tarif juga naik dibanding hari biasanya.

"Nah kelebihan tarif dibanding hari biasanya inilah yang diberikan ke mitra," kata Irfan.

Irfan juga mengatakan hingga hari ini belum terdengar adanya woro-woro soal THR itu, padahal menurut pemerintah harusnya sudah ada kejelasannya, berapa nilainya dan kapan diberikan.

Irfan sendiri cukup pesimis wacana THR itu bisa direalisasikan aplikator, pasalnya kebijakan yang sudah jelas diatur sejak lama bahwa potongan pendapatan mitra hanya 10 persen saja tidak pernah terealisasi hingga kini. Tapi jika benar terealisasikan, mitra juga bersyukur bisa jadi modal tambahan untuk lebaran.

"Kami juga akan kembali turun menyuarakan hak kami pada pemerintah agar membuat kebijakan potongan 10 persen bagi mitra bukan 30 persen seperti saat ini, sebab menjadi mitra ini juga bukan cita-cita kami sebab kami hanya mengisi waktu saja karena beragam kendala misal di PHK dampak covid dan alasan lainnya.

Daripada kami hanya jadi pengangguran dan buntu pikiran kemudian berbuat kriminal, dan tidak ada pemasukan, jadi menjadi mitra pun kami jalankan meski sebenarnya tidak mencukupi kebutuhan," jelas Irfan.

Sementara itu dari GO-JEK sendiri hingga belum mau buka suara terkait rencana pemberian THR yang dicanangkan pemerintah.

CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo pun enggan membeberkan mengenai rencana THR bagi mitra saat diundang ke istana kepresidenan.

Begitu juga dengan GO-JEK Palembang juga enggan buka suara dan memberikan statment.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved