Berita Lubuklinggau

Sepanjang 2025, 76 Warga Lubuklinggau Terserang Demam Berdarah, Paling Banyak di Simpang Periuk

Data Dinkes Lubuklinggau mencatat Januari- Febuari 2025 sebanyak 76 warga Kota Lubuklinggau terserang DBD,

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Slamet Teguh
Dinkes Lubuklinggau
FOGGING - Petugas saat melakukan fogging di salah satu rumah warga di Kota Lubuklinggau, Jumat (7/3/2025) kemarin. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Memasuki musim penghujan dan pancaroba, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau meminta masyarakat waspada meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD).

Data Dinkes Lubuklinggau mencatat Januari- Febuari 2025 sebanyak 76 warga Kota Lubuklinggau terserang DBD, angka ini meningkat dari tahun sebelumnya dalam periode yang sama.

Plt Kepala Dinkes Lubuklinggau, Erwin Armeidi menyampaikan angka tersebut masih tergolong normal meskipun ada peningkatan dan ia meminta masyarakat untuk selalu waspada.

"Masyarakat selalu harus waspada karena tahun ini datanya baru sampai bulan Febuari dan kemungkinan bisa meningkat," kata Erwin saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Minggu (9/3/2025).

Erwin mengaku alasan masyarakat Lubuklinggau harus selalu waspada karena saat ini masih musim hujan sehingga banyak menimbulkan genangan-genangan di sekitar pemukiman.

"Genangan di sekitar rumah ini apabila tidak selalu dibersihkan akan menjadi tempat nyamuk berkembang biak, itulah kita harus selalu waspada," ungkapnya.

Erwinpun menyebutkan bila dirincikan, data kasus DBD dari Puskesmas di Lubuklinggau tersebut sebagai berikut, Puskesmas Sumber Waras: 7 kasus,  Puskesmas Simpang Periuk: 20 kasus, Puskesmas Citra Medika: 14 kasus, Puskesmas Taba: 3 kasus.

Kemudian, Puskesmas Swasti Saba: 4 kasus, Puskesmas Perumnas: 3 kasus,Puskesmas Sidorejo: 7 kasus, Puskesmas Petanang: 3 kasus, Puskesmas Megang: 11 kasus dam Puskesmas Maha Prana: 4 kasus.

"Jumlah pasien yang terkena DBD hampir seimbang antara anak-anak dan orang dewasa, namun yang paling banyak di wilayah Simpang Periuk dan belum ada yang meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: Didominasi Anak-anak, 21 Pasien Kini Dirawat di RSUD Kayuagung Karena Demam Berdarah

Baca juga: Ada Bayi Usia 1 Bulan Terkena Demam Berdarah, Pasien Rawat Inap di RSUD BARI Palembang Naik

Menurut Erwin musim penghujan dan pancaroba adalah momen timbulnya banyak penyakit, terkhususnya DBD, sehingga diimbau kepada warga untuk selalu melakukan pembersihan di lingkungannya.

"Paling utama menerapkan  penerapan 3M (menutup, menguras dan mengubur)," ujarnya.

Selain itu, kasus DBD dapat dilakukan pencegahan dengan cara pembersihan rutin di lingkungan pemukiman oleh para warga itu sendiri ketimbang dengan cara fogging.

"Fogging itu dilakukan kalo sudah ada yang positif (DBD), sekarang banyak dari para warga meminta fogging kerana mereka menganggap itu adalah cara terbaik," ungkapnya.

Untuk itu Erwin menambahkan, apabila masyarakat apabila masyarakat ingin mengajukan fogging cukup melapor ke puskesmas atau dinas kesehatan nanti petugas akan datang.

"Kalau sudah ada yang terkena (DBD) masyarakat bisa melapor ke puskesmas terdekat nanti kepala Puskesmas akan menurunkan tim untuk pengecekan dan dilakukan fogging," ujarnya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved