Ayah dan Anak Tewas Diracun di Blora

Pulang Mengaji, Istri di Blora Saksikan Suami dan Anak Tewas Diracun, Ikut Minum Tapi Dimuntahkan

Sang istri sekaligus ibu korban menyaksikan langsung detik-detik suami dan anaknya tewas keracunan.

Editor: Weni Wahyuny
Surya.co.id
AYAH DAN ANAK DI BLORA TEWAS DIRACUN - Ilustrasi Garis Polisi. Peristiwa ayah dan anak tewas diracun di Blora disaksikan istrinya langsung sepulang mengaji. Ia sempat minum air tersebut namun dimuntahkan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Motif dugaan pembunuhan ayah dan anak yang tewas diracun di Blora, Jawa Tengah, masih menjadi misteri.

Terduga pelaku sudah ditangkap, namun masih menjalani pemeriksaan.

Ada cerita pilu di balik tewasnya korban bernama Muslikin (45) dan anak perempuannya, SKP (9) di Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu.

Sang istri sekaligus ibu korban menyaksikan langsung detik-detik suami dan anaknya tewas keracunan.

Saat itu sang istri baru pulang dari mengaji.

Kronologi peristiwa bermula saat anak korban melambaikan tangan ke jalan raya untuk meminta tolong sambil berteriak histeris, setelah melihat ayahnya tergeletak di teras rumah, pada Jumat (21/2/2025) sekira pukul 19.30 WIB. 

Istri korban yang baru pulang dari pengajian juga meminta tolong kepada warga. 

Sejumlah warga mendatangi rumah tersebut. 

Sesampainya di depan rumah korban, diketahui bahwa korban sudah tergeletak dengan posisi terlentang di teras depan rumah dengan mulut sudah berbusa dan tidak sadarkan diri. 

Baca juga: Misteri Tewasnya Ayah dan Anak diduga Diracun Kerabat di Blora, Polisi Bakal Bongkar Makam Korban

Melihat hal tersebut para saksi kemudian berusaha untuk mengangkat korban ke dalam rumah korban dan ditidurkan di kasur ruang tamu milik korban dan berusaha untuk dipijat dan digosok dengan menggunakan minyak kampak tetapi korban sama sekali tidak merespons. 

Selang dua puluh menit, anak korban tiba-tiba lemas dan tak berdaya kemudian salah seorang warga yang disuruh oleh istri korban untuk mengambilkan air yang berada di dalam botol air mineral dan diminumkan ke anak tersebut. 

Pada saat itu kondisi tubuh dari anak korban semakin lemas dan akhirnya dilarikan ke puskesmas. 

Sesampainya di puskesmas, nyawa anak korban sudah tidak terselamatkan dan dinyatakan sudah meninggal dunia, serta keluar busa dari mulutnya. 

Istri korban juga sempat meminum air yang berada di botol air mineral tersebut. 

Namun, karena rasanya pahit, dia kemudian memuntahkannya. 

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved