Berita Viral

Bupati Kendal Soroti Kasus Kakak Beradik Tahan Lapar 28 Hari Disamping Jasad Ibu, Singgung Empati

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari turut menyoroti kasus ibu tewas membusuk

Editor: Moch Krisna
KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN)
BERKUNJUNG : Putri Setya Gita Pratiwi, saat dijenguk oleh bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari di RS. Muhamadiyah Boja Kendal. 

Ringkasan Berita:
  • Bupati Kendal Dyah Kartika kunjungi dua anak korban yang dirawat usai 28 hari menahan lapar.
  • Pemkab Kendal siapkan pelatihan kerja dan bantuan alat agar Putri dan Intan bisa mandiri.
  • Dyah imbau perangkat desa lebih peka terhadap warga yang mulai menutup diri secara sosial.

 


TRIBUNSUMSEL.COM --
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari turut menyoroti kasus ibu tewas membusuk dirumahnya dan ditemani dua anak menahan lapar selama 28 hari.

Adapun Dyah Kartika langsung mengunjungi kakak adik bernama Putri dan Intan di rumah sakit. 

Sang bupati menyebut keduanya sebagai anak berbakti yang memegang teguh pesan ibunya meski dalam kondisi sulit. 

“Sampai ibunya meninggal, mereka tetap menungguinya karena tidak mau merepotkan tetangga,” ujar Dyah melansir dari Kompas.com, selasa (4/11/2025).

Dyah menginstruksikan Dinas Sosial Kendal untuk memberikan pendampingan dan pelatihan keterampilan bagi keduanya. 

LEMAS - Kondisi Putri Setia Gita Pratiwi (23) terkulai lemas di RS Muhammadiyah Boja Kendal, Senin (3/11/2025). Ia bersama adiknya Intan Ayu Sulistyowati (17) dirawat di rumah sakit karena tidak makan hampir sebulan dan hanya minum air sumur rebusan.
LEMAS - Kondisi Putri Setia Gita Pratiwi (23) terkulai lemas di RS Muhammadiyah Boja Kendal, Senin (3/11/2025). Ia bersama adiknya Intan Ayu Sulistyowati (17) dirawat di rumah sakit karena tidak makan hampir sebulan dan hanya minum air sumur rebusan. (TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM)

 “Nanti akan dititipkan ke Panti Margi Utomo, di sana akan diberi pelatihan kerja agar bisa mandiri. Setelah itu, Pemkab akan bantu peralatan kerja supaya mereka bisa bekerja dari rumah,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan ditanggung oleh BPJS yang kini sudah diaktifkan kembali.

 “Semoga mereka segera pulih, bisa bersosialisasi kembali, dan berani meminta bantuan tetangga jika kesulitan,” kata Dyah.

Lebih jauh, Dirinya juga mengimbau agar perangkat desa lebih memperhatikan warga yang mulai menampilkan gelagat perubahan dalam bersosial.

Ia meminta agar Pemdes meningkatkan pengawasan ke setiap lini masyarakat.

"Saran dan masukan, terutama perangkat desa dari RT RW jika ada warga yang menutup diri, masyarakat harus ada empati. Jangan sampai malah tidak diketahui," tuturnya.

 

Klarifikasi Kades Bebengan

Sumber: Kompas
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved