Berita UMKM
Ramadhan 2025 Makin Dekat, Perajin Cincau di Palembang Berharap Omzet Meningkat
Bulan Ramadan yang akan segera tiba membawa berkah tersendiri bagi para perajin cincau di Kota Palembang.
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Satu tong itu bisa jadi 50 loyang ukuran 24x20. Diperkirakan kondisinya tidak jauh berbeda.
Satu loyang mereka jual seharga Rp 15.000. Dijual di Pasar Induk Jakabaring.
Jelang Ramadhan biasanya mereka kerja sampai larut malam karena banyaknya permintaan.
"Tapi itu hanya hari-hari pertama hingga dua minggu Ramadhan. Setelah itu normal seperti biasa karena orang pasti sudah lebih persiapan lebaran," tambah bapak yang sudah 3 tahun berkerja ini.
Ditegaskan oleh Irfan bahwa cincau produksi mereka banyak dicari karena rasanya yang segar dan alami.
Karena menggunakan bahan-bahan berkualitas membuat cincau hitam yang kenyal dan wangi.
"Kami tidak menggunakan bahan pengawet atau pewarna buatan," tegasnya.
"Semua bahan yang kami agunakan alami, sehingga cincau buatan saya aman untuk dikonsumsi," tandasnya.
Bapak asal Komering ini menjelaskan proses pembuatan cincau.
Mulai dari perebusan daun cincau hingga masuk ke dalam tong ukuran besar diaduk dengan sagu hingga kental dan siap masuk ke dalam cetakan.
"Yang lama itu proses merebus daun cincau, Itu kurang lebih enam jam, setelah itu disaring sudah berbentuk santan. Ampasnya kita peras lagi biar ada santanya dan kita masukan dalam bak penampung ini. Nah setelah itu disedot pakai mesin masuk dalam tong dicampur sagu dan terus diaduk hingga kental. Setelah itu dicetak dan didinginkan," ujar Irfan sambil mencontohkan pembuatannya.
Proses pembuatan cincau tidak hanya menghasilkan minuman yang segar, tetapi juga memerlukan perhatian khusus terhadap kebersihan.
Pantauan lapangan setelah pembuatan cincau, menunjukkan bahwa tong dan tempat pembuatan langsung dibilas dan dibersihkan untuk menjaga kebersihan.
"Kami ingin cincau buatan kami tidak hanya menjadi minuman yang segar, tetapi juga menjadi hidangan yang sehat dan bergizi," ujarnya.
Untuk bahan pembuatan cincau memang tidaklah sulit didapatkan, namun untuk kayu sebagai bahan bakar sedikit sulit untuk didapatkan.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Dari Hobi Jadi Bisnis, Anggie Pratiwi Sukses Bangun APR Florist dengan Modal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Bangkit dari Pandemi, Sugito Hadirkan Warung Sarapan Favorit di Belitang OKU Timur |
![]() |
---|
Inovasi Baru NR Florist Linggau, Sediakan Ucapan Lewat Bibit Tanaman Buah |
![]() |
---|
Kisah Salim, Masih Bertahan Jadi Pembuat Mainan Kapal dan Pesawat Gabus Khas 17 Agustus di Palembang |
![]() |
---|
Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.