Viral Ribut di Perumahan

Klarifikasi Pengelola Perumahan, Bantah Larang Masuk Warga Nunggak Iuran Pengelolaan Lingkungan

Viral di sosial media ketegangan antara penghuni perumahan di kawasan Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang. dengan pihak pengelola. 

|
Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
KLARIFIKASI -- Warga perumahan di kawasan Talang Kelapa protes biaya IPL naik tanpa konfirmasi dan layanan tidak sesuai dengan yang dibayarkan dan tidak sebagus saat masih dikelola di bawah naungan Ciputra dulu. Sebagai aksi protes itulah warga menutup akses keluar masuk cluster sehingga menjadi video viral Jumat (14/5/2024) lalu. 

Tidak lama datang satu mobil yang dikendarai Lucky Muchtar sama- sama ikut merintangi jalan dengan posisi di belakang mobil milik Ali Akbar, dan tidak berapa lama lagi satu unit mobil Innova ribbon milik DR Zailani, ikut-ikutan pula memblokir jalan dan lebih parah lagi posisi mobilnya karena melintang jalan dengan posisi di depan mobil milik Ali Akbar.

Kemudian saat ditegur oleh satpam keempat warga itu tidak ada yang merespon dan langsung pergi salat ke masjid yang letaknya di seberang cluster.

Selesai salat Jumat sekitar pukul 13.00 WIB ternyata ke empat pemilik mobil itu  langsung meninggalkan TKP dengan mobilnya masing masing yang masih merintangi jalan masuk atau keluar cluster.

Akibatnya menimbulkan keributan dengan warga yang sangat sangat marah kepada oknum oknum warga ini karena tidak bisa keluar/masuk cluster.

Pihak manajemen mendatangi TKP dan mengundang oknum-oknum warga ini untuk bertemu di TKP tapi sangat disayangkan para oknum ini tak ada satupun yang berani datang ke TKP, karena warga cluster sudah cukup banyak di TKP.

"Pada pukul16.30 WIB, manajemen memberikan somasi terbuka kepada oknum oknum warga ini paling lambat jam 18.00 wib. Untuk segera membawa  kendaraanya masing-masing, dan tepat jam 18.10 Wib kendaraan para oknum ini dipindahkan sehingga jalan keluar masuk cluster aman kembali," kata Nanang.

Manajemen menduga ada niatnya patut diduga untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompoknya tentang pengelolaan uang IPL warga karena oknum warga ini sudah pernah melakukan pengambilan alih pengelolaan uang IPL dengan tidak sah dari pihak pengelola dengan mengatas namakan Forum Komunikasi Warga FKW CGC dan mengedarkan lewat WA grup agar warga membayar uang IPL ke FKW CGC.

"Warga yang protes ini juga sudah berbulan-bulan menunggak tidak bayar IPL," tambah Nanang.

Atas aksi menutup pintu masuk cluster dan memutus tapi portal masuk, manajemen akan membawanya ke ranah hukum dan dituntut secara pidana dan perdata karena menyebabkan kerugian imaterial.

Sementara itu H Ali Akbar warga yang bakal dilaporkan secara hukum pidana dan perdata karena menutup jalan keluar dan masuk cluster mengatakan siap jika dilaporkan.

Dia menantang agar dibuka jelas di depan pengadilan siapa yang benar dan salah, jika salah maka langsung jebloskan saja ke penjara.

"Kami bukan tidak mampu bayar karena punya uang, yang tinggal di sini sudah pasti punya uang, tapi kami tidak bayar sebagai bentuk protes ke manajemen agar transparansi mengelola dana IPL dan menyediakan fasilitas yang sesuai dengan yang dijanjikan, jangan  janji palsu," katanya.

Ali Akbar mewakili warga yang protes mengatakan tidak takut dilaporkan oleh manajemen karena mereka benar dan menuntut hak mereka.

Mereka membeli rumah mahal yang dijanjikan fasilitasnya namun setelah berjalan fasilitas itu tidak ada, dengan alasan akan segera dibangun dan hingga kini belum ada.

"Semua bohong fasilitas yang dijanjikan justru tidak ada, kami beli rumah mahal dengan fasilitasnya kalau fasilitas tidak ada lebih baik beli rumah di luar saja, satu harga rumah di perumahan ini bisa beli dua atau tiga rumah di luar perumahan ini," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved