Berita OKI

Proyek Gerbang Exit Tol Mataram Jaya di Ruas Tol Terpeka Terkendala Pembebasan Lahan Senilai Rp 25 M

Pembangunan gerbang exit tol (interchange) di simpang susun Desa Mataram Jaya ruas Terpeka terkendala pembebasan lahan Rp 25 Miliar.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
PEMBEBASAN LAHAN -- Susana ruas jalan menuju exit tol yang berada di Desa Mukti Sari, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Jum'at (14/2/2025). Pembangunan gerbang exit tol di sini terkendala pembebasan lahan senilai Rp 25 miliar. 

TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG -- Pembangunan gerbang exit tol (interchange) di simpang susun Desa Mataram Jaya ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang – Kayuagung (Terpeka) masih terkendala oleh permasalahan pembebasan lahan.

Dari total ruas jalan sepanjang 16 hektar yang melintasi 7 Desa di dua Kecamatan Lempuing Jaya dan Mesuji Raya, memerlukan anggaran Rp 25 miliar guna membebaskan lahan mayoritas adalah kebun milik rakyat.

Disampaikan Kepala Bappeda OKI, Aidil melalui Kabid Perencanaan, Hendri Wardison adanya kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan sebesar Rp 25 miliar. 

Hal itu tentu diharapkan didukung Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. 

"Dari dana sebesar itu mungkin bukan hanya bersumber APBD OKI, dimana kami juga berharap bantuan dari Gubernur Sumsel," katanya saat ditemui diruang kerja, Jum'at (14/2/2025) sore.

Menurutnya, saat ini masih kendala anggaran untuk pembebasan lahan. Setelah proses ganti rugi barulah dapat dilakukan pembangunan.

"InsyaAllah tahun ini bisa, bila pemprov Sumsel sharing dengan kita. Karena telah diakomodir dengan alasan exit tol menyangkut masalah perekonomian warga Kabupaten OKI dan sekitarnya," ungkapnya.

Dijelaskan, pembangunan akses tol diajukan Bupati OKI melalui surat resmi nomor 590/238/Dispertan/2019 kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Merespons permohonan ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR menerbitkan surat nomor BM0302-Db/1.102 yang menetapkan perubahan lingkup konstruksi proyek jalan tol Terpeka.

"Berdasarkan surat itu, PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ditugaskan membangun simpang susun Mataram Jaya yang tepatnya berada di Kilometer 274+400," ujarnya. 

"Kami juga sudah menggelar rapat konsultasi dan koordinasi di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumsel beberapa waktu yang lalu," sambungnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved