Berita Viral

Sosok Ipda Ferren, Polwan yang Sebut Valyano Siswa SPN Idap NPD Berujung Gagal Dilantik

Mengenal sosok polisi wanita (polwan) Ipda Ferren Azzahra yang menyebutkan Valyano Boni Raphael, siswa Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN) idap narcis

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tangkapan layar Youtube TVR PARLEMEN
IPDA FERREN VONIS SISWA SPN - Polisi wanita (polwan) Ipda Ferren Azzahra Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Polwan Ipda Ferren Azzahra Putri mengatakan bahwa Valyano mengalami NPD karena berteriak 'Brimob' saat lari, (6/2/2025). 

Penjelasan Kabid Dokkes Polda Jabar

Sementara, Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Dr. Nariyana mengatakan yang bersangkutan tidak mengalami gangguan jiwa.

"Siswa dinyatakan tidak mengalami gangguan jiwa. Awal seleksi spesialis jiwa, kasus seperti ini harus kami tingkatkan," katanya.

Sampai kemudian Kabid Dokkes meminta rekomendasi dari sub spesialis Dr Adi Kurnia bersama timnya.

"Kesimpulannya pada terperiksa Valyano saat ini tidak ditemukan adanya tanda atau gejala gangguan jiwa yang cukup bermakna yang dapat menggangu aktifitas sehati-hari. Terperiksa masih memiliki potensi yang dapat mendukung menjalankan tugas dalam menjalani pendidikannya," katanya.

Bahkan berdasar hasil pemeriksaan, Valyano Boni Raphael memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

"Memiliki kecerdasan yang tergolong rata-rata di atas IQ 109 atau skala pm 60. Memiliki fungsi berpikir memadai untuk memahami pekerjaan yang teratur dan struktur," jelasnya.

Memang Valyano Boni Raphael memiliki kemampuan menyampaikan ide pikiran, namun cara berpikirnya kurang matang.

"Terperiksa memiliki kerentanan yang perlu diantisipasi agar mampu menjalani pendidikannya dengan baik yaitu terperiksa memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide pikiran yang cukup baik hanya saja cara berpikirnya yang kurang matang dan cenderung mencari solusi yang cepat dan instant ketika menghadapi masalah atau situasi tekanan," katanya,

Selain itu, Valyano Boni Raphael memiliki kebutuhan besar dalam menonjolkan diri serta validasi dari orang lain.

"Terperiksa memiliki kebutuhan yang cukup besar dalam menonjolkan diri dan mendapatkan pengakuan orang lain sehingga menjadikan terperiksa rentan untuk mengalami masalah karena sikap dan perilaku yang disalahartikan oleh lingkungan yang belum mengenalnya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Valyano Boni Raphael merupakan siswa Bintara di SPN Polda Jabar.

Valyano Boni Raphael merupakan anak dari AKBP Bonifansius dan Veronica Putri Amalia.

Ia dipecat sebagai siswa Bintara sekolah polisi negara (SPN) Polda Jabar pada 3 Desember, 6 hari jelang dilantik menjadi anggota Polri.

Surat pemberhentian Valyano Boni Raphael dikeluarkan satu minggu atau H-6 sebelum dilantik menjadi anggota Polri.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved