Berita Pali
Hutan Konservasi Dibuka Perusahaan, Penyebab Gajah Liar Kerap Merusak Kebun Warga di Semanggus PALI
Akibatnya, puluhan hektar tanaman sawit dan karet milik warga, dirusak oleh kawanan gajah liar tersebut.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Lukman juga mengungkapkan,meskipun Desa Semanggus wilayahnya berdampingan langsung dengan jalur konservasi dan perlintasan gajah.
Akan tetapi konflik antara gajah dengan warga desa tidak pernah terjadi dan kawanan gajah tidak pernah masuk ke kebun maupun ke pemukiman warga.
"Ini disebabkan karena hutan konservasi yang ada dikawasan konservasi sekitar sini yang menjadi rumah dari kawanan gajah ini, sudah dibuka atau dipanen oleh PT MHP. Selama ini kan gajah tetap berada di jalur konservasi nya, barulah sejak 2023 sampai 2025 saat ini, gajah-gajah ini mulai masuk ke lahan pertanian dan pemukiman warga,"ungkapnya.
"Kalau hutan nya tidak habis, kawanan gajah ini tidak akan masuk ke kebun warga maupun ke pemukiman, karena selama ini tidak konflik gajah dengan warga desa,"sambungnya.
Lukman dan warga lainnya berharap adanya solusi terkait permasalahan ini, karena warga merasa terancam dengan adanya aktivitas Gajah Liar di pemukiman dan kebun mereka.
"Jika tidak ada solusinya agar kawanan gajah ini tidak masuk kebun atau pemukiman, kami akan demo, karena kami sudah sering melapor namun tidak ada tindak lanjutnya, kami sangat dirugikan, aktivitas pertanian kami terganggu," kata Lukman.
Baca juga: Kawanan Gajah Liar Sering Melintasi di Jalur Pali-Musi Rawas, Pengendara Diimbau Hati-hati
Baca juga: Teror Gajah Liar di Tri Anggun Jaya Musi Rawas Kembali Terjadi, Pondok dan Kebun Warga Dirusak
Sementara itu, Kepala Desa Semanggus Lian Sasnadi mengatakan aktivitas gajah liar masuk ke kebun dan pemukiman warga sudah sangat meresahkan.
""Hampir setiap malam kawanan gajah liar masuk ke perkebunan dan merusak tanaman, warga kami sudah kehabisan cara untuk mengusir kawanan gajah ini," kata Lian.
Dikatakan Lian, dengan adanya gajah liar masuk ke perkebunan dam pemukiman, warga setempat mengaku resah dan ketakutan.
Sebab, kapan saja dapat mengancam keselamatan warga.
"Warga takut, karena sebelumnya sudah ada satu warga kami yang menderita cidera patah tulang akibat diserang gajah tersebut," ungkapnya.
Lian juga membenarkan penyebab kawanan gajah mulai masuk ke perkebunan dan pemukiman warga sejak beberapa tahun terakhir disebabkan oleh rusaknya hutan konservasi yang menjadi habitat para kawanan gajah tersebut.
"Apa yang disampaikan warga memang benar bahwa hutan lindung yang menjadi kawasan konservasi kawanan gajah itu dibuka PT MHP, saat ini dalam keadaan gundul kawasan hutan konservasi itu, jadi gajah menyerang ke hutan warga," terang Lian.
Lian berharap, pihak BKSDA baik provinsi maupun lahat, segera dapat mencarikan solusinya terkait permasalahan ini.
Karena, menurut Lian dalam beberapa malam terkahir gajah tersebut sudah masuk mendekati ke pemukiman warga dan dikhawatirkan akan menyerang warga jika tidak segera diantisipasi.
Makan Bergizi Gratis Digelar di Penukal Utara PALI, 354 Siswa SDN 3 Girang Menyantap Makanan |
![]() |
---|
Mengenal Tiga Sosok Pengibar Bendera HUT RI ke-80 di PALI, Bercita-cita Masuk Akpol |
![]() |
---|
Bupati Asgianto Kukuhkan Anggota Paskibraka PALI 2025: Jalankan Tugas dengan Penuh Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Pemkab PALI Resmi Miliki Lahan Perkantoran Sendiri, Berada di KM 10 Dengan Luas 9 Hektare |
![]() |
---|
Warga Senang, Jembatan Sungai Pabil Semanggus di Jalan Alternatif PALI-Musi Rawas Mulai Dikerjakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.