Breaking News

Pembacokan di Ogan Ilir

Viral Pria di Ogan Ilir Tega Bacok Tetangganya Karena Utang Sebesar Rp 800 Ribu Tak Kunjung Dibayar

Seorang pria di Pemulutan Selatan, Ogan Ilir, Sumsel mendatangi rumah warga dengan membawa parang dan membacok pemilik rumah.

|
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Capture Video
Tangkapan layar pria baju merah usai membacok warga di Desa Sungai Lebung, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir, Sumsel pada Kamis (23/1/2025) siang. 

Perkara inipun sedang ditangani aparat Polsek Pemulutan.

Polisi masih memburu pelaku yang diduga kabur keluar wilayah Pemulutan Selatan.

"Saat ini sedang kami tindaklanjuti dan pelaku saat ini sedang dalam pengejaran," kata Kapolsek Pemulutan Iptu Nugrah Angga dihubungi terpisah.

Klarifikasi Keluarga

Keluarga Iskandar, korban pembacokan di Desa Sungai Lebung, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir, angkat bicara perihal tudingan utang pada pelaku bernama Mahrin yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Diketahui, kejadian pembacokan ini berlangsung pada hari Kamis (23/1/2025) lalu sekira pukul 14.00 WIB.

"Tidak ada utang. Memang benar dulu sekitar satu tahun lalu, korban punya kewajiban kepada pelaku bayar Rp 800 ribu dan sudah lunas," kata RH dihubungi TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Jumat (24/1/2025).

RH menerangkan, korban dan pelaku saling mengenal satu sama lain.

Pada awal 2024 lalu, pelaku menawarkan jasa sewa alat pertanian untuk menggarap sawah dengan biaya Rp 800 ribu per jam.

Pelaku menawarkan sewa dua jam lebih kepada korban.

"Korban awalnya tidak mau dan bilang kalau sewa dua jam bisa Rp 1 juta lebih kan. Korban mau sewa satu jam saja. Akhirnya pelaku bilang tidak apa-apa dua jam, bayar Rp 800 ribu saja" ungkap RH.

Singkat cerita, korban lalu menggarap sawah tersebut dengan alat pertanian yang disewa.

Usai menggarap sawah, biaya sewa alat sebesar Rp 800 ribu dibayar dua hari setelahnya.

Menurut RH, uang pembayaran diantar langsung ke rumah pelaku. 

"Di situ ada istri pelaku menyaksikan pembayaran itu. Tapi memang karena kebiasaan kami di desa, pembayarannya itu tidak pakai kwitansi," jelas RH.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved