Polisi Tendang Warga di Prabumulih

Korban Sampai Patah Hidung, Nasib Iptu Yunus Polisi Tendang Warga di Prabumulih Terancam Disanksi

Wakapolres Prabumulih, Kompol Eryadi Yuswanto SH MH mengungkapkan, Iptu M Yunus yang sudah menendang warga hingga patah hidung akan mendapat sanksi.

Dok Warga
Iptu M Yunus anggota Polres Prabumulih yang viral tabrak dan tendang warga kini terancam disanksi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH -- Wakapolres Prabumulih, Kompol Eryadi Yuswanto SH MH mengungkapkan, Iptu M Yunus yang sudah menendang warga hingga patah hidung akan mendapat sanksi.

Mewakili Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo SIK, Kompol Eryadi Yuswanto menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggotanya tersebut. 

Selain mengungkapkan seluruh biaya pengobatan akan ditanggung Kapolres, Eryadi juga menegaskan, Iptu M Yunus akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku. 

"Terhadap anggota kita akan dilakukan tindakan tegas sesesuai prosedur. Undang-Undang berlaku, ada namanya tindakan forum pelanggaran disiplin, maupun kode etik," ujarnya dalam video di akun instagram @polisi_sumsel dikutip, Selasa (14/1/2025). 

Baca juga: Lagi Kesakitan Setelah Ditabrak, Jauhari Malah Ditendang Oknum Polisi di Prabumulih Hingga Berdarah

Diketahui, tindakan arogansi yang dilakukan Iptu M Yunus setelah ia terlibat kecelakaan bersama seorang warga bernama Jauhari.

Namun Eryadi tak merincikan kronologi kecelakaan yang menyulut emosi Iptu M Yunus hingga langsung menendang wajah Jauhari.

"Kecelakaan terjadi saat Iptu YS berkendara dari Polres ke Pasar. Dan kebetulan juga Pak Jau, dari arah Pemkot akan melintas sehingga terjadilah laka," ucapnya. 

Eryadi menyebut, Iptu M Yunus mengalami sejumlah luka akibat kecelakaan yang dialaminya. 

"Iptu YN mengalami patah tangan kanan, tulang rusuknya juga retak dan kepalanya ada luka robek," ujarnya. 

Sementara, Jauhari korban yang ditabrak dan ditendang oleh Iptu M Yunus disebut mengalami luka di bagian hidung bahkan dijadwalkan harus menjalani tindakan operasi.

"Pak Jau, ada luka di hidung, ada dugaan dokter patah (tulang hidung), rencana akan dioperasi," ujarnya. 

Dalam video ini juga terlihat istri M Yunus serta istri dan anak Jauhari.

Istri Iptu M Yunus dan istri Jauhari terlihat bersalaman, dan disebutkan mereka sepakat berdamai atas permasalahan yang sebelumnya terjadi. 

"Alhamdulillah mereka sepakat untuk menuju perdamaian. Ada kata sepakat dari kedua belah pihak dan akan ditindaklanjuti dengan adat yang berlaku di daerah (Desa) Alai," ujarnya. 

Kronologi Versi Korban 

Jauhari Bin Saidina Ali (54) mengungkapkan kronologi wajahnya ditendang hingga berdarah oleh oknum polisi di Prabumulih, Sumsel, Senin (13/1/2025). 

Semua ini bermula saat Jauhari yang mengendarai sepeda motor hendak menyeberang ke minimarket di depan rumah dinas Walikota Prabumulih.

Namun Warga Dusun 1 Desa Alai Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim ini tiba-tiba ditabrak oleh oknum polisi yang bertugas di Polres Prabumulih tersebut.  

"Saat itu saya mau menyeberang ke Indomaret, saya sudah sangat lambat sekali. Setelah nyeberang tiba-tiba dari arah Palembang bapak itu dengan motor menabrak saya," ungkap Jauhari kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

Pria kelahiran Curup pada 15 Juni 1970 itu mengaku saat itu warga langsung mengangkat dirinya yang kesakitan ke pinggir jalan berikut motor.

"Saat itu saya kesakitan karena terjatuh tapi tidak berdarah, lalu pak polisi itu menghampiri dan langsung menendang muka saya, kejadiannya cepat," katanya.

Setelah itu kata Jauhari, dirinya mengalami luka di bibir dan hidungnya berdarah bercucuran yang dibantu sejumlah warga dengan memberikan tisu dan air.

"Saya tidak tau kenapa dia marah, padahal saya menyeberang sudah lambat, dia malah tendang muka saya," tuturnya.

Disinggung apakah akan melaporkan kejadian itu ke Propam Polres Prabumulih, Jauhari mengaku akan berkonsultasi dan berkomunikasi dengan keluarganya terlebih dahulu terkait kejadian dialaminya.

"Saya masih berkomunikasi dengan keluarga apakah kasus ini akan kami lanjutkan atau damai," katanya.

Viral di Sosmed

Sebelumnya, masyarakat kota Prabumulih, Sumsel dan para pengguna media sosial digemparkan sebuah video viral diduga pemukulan dilakukan oknum polisi Polres Prabumulih terhadap warga hingga berdarah, Senin (13/1/2025).

Dalam video beredar yang direkam seorang perempuan dan menyebar di sejumlah media sosial memperlihatkan seorang bapak-bapak mengenakan baju kaos kerah merah terduduk dengan hidung mengeluarkan darah.

Dari beberapa video beredar kejadian tersebut terjadi di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih tepatnya di seberang rumah dinas Walikota Prabumulih.

Dari narasi sejumlah video beredar menyebutkan jika oknum polisi diduga menabrak kendaraan korban namun justru oknum tersebut marah dan menendang korban hingga berdarah.

Dalam video tersebut seorang perempuan yang merekam video memprotes petugas yang bertindak arogan tersebut dan banyak disaksikan warga lainnya.

Perekam menyebutkan kenapa oknum polisi seperti itu, tidak boleh seperti itu.

Dirinya sebagai saksi melihat korban sudah jatuh malah ditendang oleh oknum tersebut.

"Ngapo cak itu pak, dak boleh cak itu kamu, kami saksi nyingok dio la mak itu kamu terjangke pulo

(Kenapa begitu pak, tidak boleh kamu begitu, kami saksi lihat dia sudah begitu, kamu tendang juga)," ucap wanita dalam video terdengar marah kepada oknum petugas polisi itu.

Warga lain yang mendengar si wanita merekam meminta agar memviralkan karena jelas yang diduga salah oknum polisi.

"Viralkan lah, kena dia," ungkap suara bapak-bapak warga lainnya dalam video itu.

Lalu wanita perekam tersebut melanjutkan jika kendaraan korban sudah terbalik namun justru ditendang.

Perekam juga menyebut jika korban adalah manusia sehingga tidak boleh berbuat demikian.

"Dio sudah tebalik diterjang cak itu, dak boleh pak. Na pak kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, dak boleh cak itu pak, manusio bapak ini

(Dia sudah terbalik, ditendang seperti itu, tidak boleh pak. Nah, pak Kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, tidak boleh begitu pak, manusia bapak ini)," tuturnya.

Menurut keterangan di video oknum petugas polisi berinisial M Yunus, sedangkan korban diterjang bernama Jauhari.

Video viral ini banyak mendapat komentar beragam para netizen yang menyebut jika selaku aparat tidak boleh berbuat demikian apalagi sampai membuat warga mengalami luka.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved