Berita OKI
Meski Masuk Musim Pengujan, 60 Haktare Lahan Gambut di OKI Masih Terbakar
Namun, sejumlah tempat masih terdeteksi adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM KAYU AGUNG - Meskipun telah masuki peralihan dari kemarau ke musim penghujan.
Namun, sejumlah tempat masih terdeteksi adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Seperti disampaikan Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Nova Triyussanto yang mencatat sekitar 60 hektar lahan terbakar beberapa hari terakhir di beberapa tempat.
"Sudah 4 hari karhutla masih terjadi di Kecamatan Pangkalan yaitu 20 hektar lahan gambut semak belukar dan sekitar 40 hektar lahan gambut di Kecamatan Tulung Selapan," kata Nova sewaktu dikonfirmasi Senin (18/11/2024) sore.
Dikatakan petugas yang diterjunkan di lokasi sempat kesulitan untuk memadamkan api, lantaran di area lahan gambut masih dipenuhi kayu dan ranting pohon dan genangan air
"Memang rata-rata kondisi gambut disana masih banyak genangan air, jadi petugas kesulitan menuju ke lokasi. Makanya sudah beberapa hari ini pemadaman dilakukan lewat jalur udara dengan helikopter water boombing," ungkapnya.
Baca juga: 2 Hari Karhutla di Desa Kayu Labu OKI, 5 Hektare Lahan Gambut dan Kayu Gelam Terbakar
Baca juga: 30 Hektare Lahan Gambut di Bayung Lencir Muba Terbakar, Petugas Masih Berusaha Keras Padamkan Api
Saat disinggung apakah asap yang dihasilkan dari pembakaran dapat menggangu aktivitas masyarakat.
Nova mengatakan asap tak banyak karena turunnya hujan deras.
"Sebenarnya kalau asap tidak ada, karena hilang akibat guyuran hujan. Tetapi karena kedalaman gambut rata - rata 1,5 sampai 2 meter, jadi untuk bahan bakar kayu dan ranting masih ada dipermukaan tanah,"
"Makanya kami prediksikan api bisa sepenuhnya padam sekitar 3 hari mendatang. Sampai bahan bakar habis sepenuhnya barulah padam," sambungnya.
Menurutnya, rata-rata kebakaran terjadi di lahan pribadi masyarakat dan masih belum ditemukan ada firespot di area lahan perusahaan.
"Kalau dugaan sementara kami lahan gambut kosong yang belum ditanami tersebut sengaja dibakar oleh pemiliknya, dengan tujuan membuka lahan," urainya.
Dikatakan kembali, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres OKI untuk intensif sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya dan ancaman membakar hutan lahan.
"Sudah rutin dilakukan sosialisasi masyarakat, khususnya petani tentang ancaman pidana bagi yang membakar lahan dengan sengaja," pungkasnya
Baca berita Tribunsumsel.com lannya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Sepanjang 2025, Ada 1.139 Pasutri di OKI dan Ogan Ilir Ajukan Cerai di Pengadilan Agama Kayuagung |
![]() |
---|
Pedagang Ayam dan Sayuran di Badan Jalan Kini Dipindahkan ke Pasar Kayuagung, Lebih Tertata Rapi |
![]() |
---|
Bulan Depan Akan Menikah, Wanita Muda di OKI Ditemukan Tewas Tak Wajar di Rumah Pacarnya |
![]() |
---|
Melonjak 7,6 Persen, Hutama Karya Sebut 250 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Setiap Hari Selama 2025 |
![]() |
---|
Permudah Warga Urus Administrasi Kependudukan, Disdukcapil OKI Buka Layanan Akhir Pekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.