Ibu Dipenjara Siram Air Keras Pengintip

Berkelakuan Baik di Penjara, Novi Ibu Siram Pengintip Pakai Air Keras Bakal Diusulkan Dapat Remisi

Novi janda dua anak asal Kabupaten Muratara, Sumsel sudah enam bulan menjalani hukuman di Lapas Kelas II A Lubuklinggau.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II A Lubuklinggau Adi Kusuma mengatakan Novi yang dipenjara karena menyiram pengintipnya dengan air keras berkelakuan baik selama di dalam penjara. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 

 

TRIBUN SUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Novi janda dua anak asal Kabupaten Muratara, Sumsel sudah enam bulan menjalani hukuman di Lapas Kelas II A Lubuklinggau.

Ibu muda ini berusia 34 tahun ini divonis 14 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Lubuklinggau setelah menyiram Adnan pelaku yang sering menerornya menggunakan air keras.

Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II A Lubuklinggau, Adi Kusuma menyampaikan Novi sudah enam bulan berada di Lapas kelas IIA Lubuklinggau.

"Selama di Lapas Novi berkelakuan baik dan pro aktif pembinaan kegiatan di lapas," ungkapnya pada Tribunsumsel.com, Kamis (14/11/2024).

Baca juga: Alasan Novi Siram Pengintip Pakai Air Keras Hingga Dipenjara, Geram Diintip dan Pakaian Dalam Dicuri

Selama di dalam Lapas Novi tergolong narapidana (Napi) yang aktif dan selalu bersosialisasi dengan napi yang lain.

"Kegiatannya bervariasi kerohanian, senam dan sore bermain volly," ujarnya.

Adi mengatakan bila dilihat dari unsur pidananya 1,2 tahun penjara, jadi bila dihitung database kemasyarakatan akan bebas pada tanggal 26 juli 2025 mendatang.

"Namun apabila memenuhi syarat untuk remisi Lebaran akan diusulkan," ungkapnya.

Cerita bermula ketika Novi ingin membangun rumah dibantu oleh keluarga dan keponakannya, tiba-tiba pelaku Adnan datang membantu.

"Saya bekerja di PT pergi jam 06.00 WIb pulang jam 15.00 Wib. Pelaku (Adnan) datang membantu mamang dan ponakan, tapi waktu itu tidak dibayar," ujarnya.

Karena diduga menolong itu pelaku Adnan jadi salah faham dan sempat minta bayaran, oleh Novi kemudian dibayar. Namun ternyata pelaku Adnan masih juga mengganggunya.

"Malam siang ngambil pakaian banyak dicurinya (celana dalam), pipa air dan lain-lain," ujarnya.

Selanjutnya karena tak tahan Novi mengadu dengan keluarga Adnan, namun keluarga Adnan tidak berani menegur karena takut akan bunuh.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved