Survei Terbaru Cyrus Network di Pilgub Sumsel 2024, Swing Voters Masih Diangka 5,6 Persen

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Lembaga Survei Cyrus Network merilis hasil survei Pilgub Sumsel 2024.

Berdasarkan hasil survei, Herman Deru-Cik Ujang unggul dibandingkan dua Paslon lainnya yakni Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, dan Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia.

CEO Cyrus Network, Fadhli MR mengatakan, elektabilitas paslon Herman Deru-Cik Ujang diangka 70,5 persen.

Sementara pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati mencapai 19,2 persen dan pasangan Eddy Santana Putra - Riezky Aprilia sekitar 4,7 persen.

Sementara sisanya yang mengaku belum memutuskan, masih ragu, dan tidak tahu ada sekitar 5,6 persen

"Survei yang kita lakukan mulai 1-5 Oktober 2024 dengan mengambil sampel 1.200 responden, yang tersebar secara proporsional di 120 desa terpilih dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel," kata Fadhli MR beberapa waktu lalu.

Fadhli menjelaskan dalam pertanyaan terbuka (Top of Mind), nama Herman Deru dianggap masih paling layak dipilih menjadi Gubernur.

Angkanya mencapai 55,9 persen, di bawahnya Mawardi Yahya 10,8 persen diikuti Eddy Santana Putra 5,9 persen.

Dalam pertanyaan tertutup tidak berpasangan, dimana responden diberikan pilihan jawaban.

Elektabilitas Cagub Herman Deru 65,1 persen, Mawardi Yahya 14,1 persen dan Eddy Santana Putra 10,7 persen.

Untuk posisi Cawagub, elektabilitas Cik Ujang 42,7 persen, Anita Noeringhati 14,2 persen, dan Riezky Aprilia 9,1 persen. 

Baca juga: Maju di Pilgub Sumsel 2024, Herman Deru Berusaha Gaet Suara Kalangan Milenial dan Gen Z 

Baca juga: Tak Hanya Dengan Parpol, Herman Deru Jalin Koalisi Dengan Rakyat Demi Menang di Pilgub Sumsel 2024

Menurutnya, dengan selisih angka elektabilitas pasangan yang cukup jauh, dan waktu pencoblosan yang kurang lebih hanya tinggal lima minggu lagi.

Fadhli berpendapat, elektabilitas Herman Deru -Cik Ujang sulit untuk dikejar. 

"Masih ada waktu sekitar lima minggu yang bisa dimanfaatkan. Namun, dengan melihat selisih angka dan sisa waktu saat ini, berat bagi penantang untuk dapat mengejar elektabilitas petahana. Sulit tapi bukan berarti tidak mungkin ya," kata Fadhli.