Berita Musi Rawas
Air Irigasi Tak Pernah Sampai ke Sawah, Petani di Musi Rawas Ubah Lahannya Jadi Kebun Palawija
Namun, namun puluhan hektar lahan persawahan tersebut, didominasi ditanami dengan tanaman jagung hibrida atau jagung pakan ternak.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Akibat tak kebagian suplai air, puluhan hektar lahan persawahan di 2 desa di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas berubah menjadi kebun palawija.
Pantauan di lapangan, Selasa (01/10/2024), tanaman palawija, mulai terlihat sejak memasuki Desa Satan Indah Jaya hingga Kampung Bali Desa Suro Kecamatan Muara Beliti.
Namun, namun puluhan hektar lahan persawahan tersebut, didominasi ditanami dengan tanaman jagung hibrida atau jagung pakan ternak.
Selain itu, ada juga lahan persawahan di desa tersebut yang ditanami sayuran jenis lainnya, seperti terong dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk tanaman padi, hanya sebagian besar.
Menurut petani yang menanam jagung, hal tersebut terpaksa dilakukan oleh petani.
Sebab, air irigasi tak pernah sampai ke lahan persawahannya.
Sehingga, dengan kondisi tersebut tak memungkinkan untuk tanam padi.
Akibatnya, masyarakat harus beralih menanam palawija seperti sayuran dan jagung hibrida.
"Terpaksa ini pak, soalnya mau nanam padi tidak bisa. Karena, air tidak pernah sampai ke desa kami," kata Iwan salah seorang petani di Kampung Bali Desa Suro, Muara Beliti pada Selasa (01/10/2024).
Iwan juga mengaku, sebenarnya ingin tanam padi seperti petani-petani lainnya.
Sebab, hasilnya lebih banyak dibanding nanam jagung, meskipun jagung perawatannya lebih mudah.
"Sebenarnya pengen nanam padi, tapi air tidak sampai, kalau dipaksa juga percuma. Memang ada beberapa petani yang nanam padi, tapi kalau semua nanam padi, tentu airnya tidak akan cukup," jelasnya.
Dirinya berharap, kepada pemerintah agar memberikan solusi kepada para petani di Kampung Bali Desa Suro Kecamatan Muara Beliti, sehingga lahan persawahan di Kampung Bali bisa ditanami padi.
"Harapannya ada solusi dari pemerintah, agar kami bisa tanam padi. Ini air tidak sampai, karena diatas banyak kolam air deras," ungkapnya.
Baca juga: Tetap Produktif di Masa Tunggu Menanam Padi, Petani di Musi Rawas Raup Untung dengan Tanam Bayam
Baca juga: Asal Usul Kecamatan STL Ulu Terawas di Musi Rawas, Selalu Selamat Dari Serangan Bom Udara Belanda
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Honorer Non Database di Musi Rawas Bakal Diajak Temui KemenPANRB |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Puluhan Honorer Non Database Ngadu ke DPRD Musi Rawas |
![]() |
---|
Masa Jabatan Habis, 13 Kades di Musi Rawas Bakal Menjabat Lagi Hingga 2 Tahun Ke Depan |
![]() |
---|
2.300 Honorer di Musi Rawas Jadi Prioritas Pengusulan PPPK Paruh Waktu, Non Prioritas Ada 800 Orang |
![]() |
---|
Baterai dan Panel Surya Alat Pengamatan Hujan Milik BMKG di Musi Rawas Dicuri, Penting Pantau Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.