Satu Keluarga di Bogor Dirampok

Muka Mewek D Otaki Perampokan Bantai Satu Keluarga di Bogor Terancam Hukuman Mati, Akui Menyesal

Tak segarang saat beraksi, terlihat wajah D otaki perampokan tersebut mewek menitikan air mata saat terancam hukuamn mati, mengaku menyesali perbuatan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
D, pelaku perampokan satu keluarga di Bogor saat dihadirkan dalam konferensi pers di lobby Mapolres Bogor, Senin (23/9/2024). Tak segarang saat beraksi, terlihat wajah D otaki perampokan tersebut mewek menitikan air mata saat terancam hukuamn mati, mengaku menyesali perbuatan 

Kedua pelaku mengambil kunci mobil Mitsubishi Xpander milik korban untuk menjemput pelaku lainnya, pelaku juga mengambil kunci mobil Toyota Calya untuk memasukkan jenazah korban.

"Mereka membawa Xpander korban untuk menjemput tersangka C dan O di Jalan Raya Cibungbulang namun setelah mereka sampai hanya ada tersangka C, sedangkan tersangka O sedang pulang ke rumahnya," terangnya.

Ketiga pelaku yakni D, S, dan C pun kembali menuju rumah korbab dengan mobil Xpander berwarna putih untuk memindahkan para korban yang disangka telah meninggal dunia ke dalam mobil Calya.

Akan tetapi ketika tiga pelaku tersebut tiba di tempat kejadian perkara (TKP), mereka mengurungkan niatnya dan memilih untuk kembali karena rumah korban sudah ramai warga.

"Para tersangka tidak jadi masuk ke rumah korban dan langsung meninggalkan rumah korban, saat diperjalanan tersangka C minta diturunkan di tengah jalan di Cibungbulang, tersangka S dan D melanjutkan perjalanan ke Pandeglang Banten," terangnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengatakan bahwa korban perampokan tersebut akan dibuang ke wilayah Sukabumi untuk menghilangkan jejak.

Namun, hal itu gagal dikarenakan rumah korban sudah ramai oleh warga sehingga para pelaku memilih untuk kembali dan melarikan diri.

"Tugas yang diberikan kepada O sebenarnya untuk membuang jenazah yang direncanakan akan dibuang ke Sukabumi. Namun, karena pada saat ketika akan menyembunyikan jenazah terlihat di rumah korban sudah ramai orang maka niat untuk melakukan buang jenazah tidak jadi atau diurungkan," terangnya.

Diketahui, satu keluarga di di Kampung Cimayangsari, Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor itu terdiri dari suami, istri, anak dan ibu mertua.

Aksi perampokan ini mengakibatkan sang suami bernama Haris ditemukan tewas mengenaskan di dalam mobil yang terparkir, pada Rabu, (18/9/2024) pukul 03.00 WIB.

Resti merupakan salah satu korban selamat bersama anaknya berinisial A (10) dan ibunya (55).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, korban baru menempati rumah tersebut sekitar 5 bulan. 

(*)

Baca berita lainnya di google news

 Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved