Berita Muratara

Relokasi Jalan Aringin-Mandi di Muratara yang Ambles Terkendala Lahan

Rencana pengalihan jalan akibat longsor yang berada di lintasan Desa Aringin-Mandi Angin di Muratara terkendala lahan.

|
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT AIZULULLAH
Jalan penghubung antara Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir di Kabupaten Muratara yang amblas masuk sungai akibat hujan deras. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah 


TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Rencana pengalihan jalan akibat longsor yang berada di lintasan Desa Aringin-Mandi Angin di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tak semulus yang diharapkan.

Kini jalan penghubung antara Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir itu sudah amblas masuk sungai akibat hujan deras. 

Kondisi jalan yang memprihatinkan tersebut sebenarnya sudah dikhawatirkan sejak dua tahun lalu. 

"Sudah dua tahun jalan ini hampir putus, karena longsor terus," kata warga dijumpai TribunSumsel.com saat melintas di lokasi jalan amblas, Jumat (13/9/2024). 

Menurutnya, dari informasi yang dia dapat, relokasi jalan tersebut terkendala lahan untuk mengalihkannya. 

Baca juga: Hujan Deras Jalan Aringin-Mandi Angin di Muratara Amblas Padahal Sudah Diingatkan Sejak 2 Tahun Lalu

Padahal Pemerintah Kabupaten Muratara sudah sejak lama ingin membangun akses baru sebagai alternatif. 

"Sudah lama pemerintah mau bangun jalan baru ini, kabarnya terkendala lahan. Tidak tahu orangnya mau atau tidak hibah tanah atau mau jual harga mahal," katanya. 

Sementara itu, terkait relokasi jalan tersebut terkendala lahan juga dibenarkan oleh Bupati Muratara, Devi Suhartoni. 

Menurutnya sejak beberapa tahun lalu melihat kondisi jalan semakin memperhatikan, Pemkab Muratara sudah merencanakan untuk membangun akses baru. 

"Alhamdulillah kita sangat berterima kasih ada warga yang mau mengikhlaskan tanahnya untuk dibangun jalan baru," katanya. 

Tak hanya soal lahan membangun akses baru, bahkan untuk memindahkan tiang listrik PLN di dekat jalan itu yang juga terancam amblas pun terkendala. 

Bupati Devi mengaku sudah berkali-kali meminta PLN untuk memindahkan tiang listrik di lokasi itu agar saat terjadi longsor tidak ikut amblas masuk sungai.

"Sekarang tiang itu dipindahkan oleh alam, PLN mau mindahkan tapi tidak diberikan (lokasi tanah), dan ketika mau dibeli, harga yang diminta tidak sesuai dengan penilaian pemerintah," ujarnya.

Bupati Devi menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan warga atas amblasnya jalan tersebut. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved