Berita Muratara

Hujan Deras Jalan Aringin-Mandi Angin di Muratara Amblas Padahal Sudah Diingatkan Sejak 2 Tahun Lalu

Jalan penghubung antara dua kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akhirnya amblas.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Slamet Teguh
Dok. Warga
Jalan penghubung antara Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir di Kabupaten Muratara akhirnya amblas masuk sungai. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Jalan penghubung antara dua kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akhirnya amblas.

Jalan ini berada di lintasan Desa Aringin Kecamatan Karang Dapo dan Desa Mandi Angin Kecamatan Rawas Ilir. 

Kondisi jalan yang memprihatinkan tersebut sebenarnya sudah dikhawatirkan bakal terjadi sejak 2 tahun lalu. 

"Dari tahun 2022 jalan ini sudah diwanti-wanti, akhirnya putus di tahun 2024," kata warga, Imam, Kamis (12/9/2024). 

Warga lainnya, Indra mengungkapkan dari informasi yang diperolehnya jalan tersebut amblas pada Rabu (11/9/2024) malam.

Saat kejadian, kondisi cuaca juga sedang hujan, ditambah debit air Sungai Rawas meningkat.

Sejauh ini belum terdengar ada korban atau kendaran yang ikut amblas masuk sungai atas peristiwa tersebut. 

"Amblasnya malam tadi, malam tadi itu hujan dari habis Magrib sampai Subuh. 

Belum terdengar ada korban, jalannya amblas sebelah, sebelahnya lagi masih bisa lewat," kata Indra.

Baca juga: 94 Ribu Pelanggan Harus Terkena Dampak Pemadaman Listrik di Lubuklinggau, Musi Rawas dan Muratara

Baca juga: Muratara Mulai Turun Hujan, Kabut Asap Karhutla Dirasa Berkurang, Sebelumnya Ganggu Kualitas Udara

Sebelum amblas sebagian badan jalan aspal beton itu memang sudah sedikit menggantung di atas sungai.

Jalan tersebut memang sudah lama terancam putus karena tebing sungai terus mengalami abrasi. 

Tebing sungai Rawas di kawasan tersebut semakin tergerus lantaran dihantam terjangan air dari hulu. 

Sebab, kondisi sungai menikung ditambah arus yang deras terutama saat volume sungai meningkat. 

"Kondisi sungai ini kan tikungan, jadi air dari hulu itu menghantam terus, makanya tebingnya terkikis longsor terus," kata warga lainnya, Yani. 

Dia yang hampir setiap hari melewati jalan tersebut mengaku selalu was-was saat melintas karena takut terbawa amblas. 

"Kalau lewat situ saya sering ketakutan, tidak berani saya ngambil jalan yang bagian pinggir dekat sungai itu," katanya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved