Mayat Siswi SMP di Kuburan Cina

Tahapan Proses Rehabilitasi 3 Pembunuh AA Siswi SMP yang Tewas di Palembang Saat di PSRABH Indralaya

Kasi Rehabilitasi UPTD PSRABH Indralaya, Darwin Mokodongan mengatakan, ketiga orang tersebut akan dilakukan assessment terlebih dahulu.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Agung Dwipayana
Kasi Rehabilitasi PSRABH, Darwin Mokodongan membincangi tiga pelaku pembunuhan AA, siswi SMP yang tewas di Palembang, Sabtu (7/9/2024). 

Semenjak tahu kalau putrinya ditemukan sudah tak bernyawa di area pemakaman Cina, Talang Kerikil, Safarudin bisa merasa tenang. Bahkan ia mengaku sulit tidur. 

"Pas kejadian di hari itu, aku gelisah terus. Terbayang wajah anak, tak bisa lupa. Mata saya nangis hati saya nangis. Itu anak emas saya perempuan satu-satunya yang ikut saya. Kakaknya ada di dusun, cuma dia yang ikut saya," katanya.

Ia sama sekali tak menerima ketika mengetahui kabar tiga pelaku tidak ditahan. Menurutnya, kendati tiga pelaku masih tergolong usia anak-anak, namun perbuatannya sangat tidak manusiawi.

"Kalau orang tiga itu pulang saya tidak setuju benar. Memang iya mereka anak-anak, cuma ada hukumnya. Itu anak orang dicabuli dan dibunuh ," katanya.

Ia sangat berharap pihak kepolisian dapat memberikan hukuman yang sama bagi keempat pelaku. "Saya minta tolong sama bapak kepolisian mana keadilannya, kasih saja empat-empatnya hukuman setimpal," katanya.

Sebagai seorang ayah, ia tidak menerima jika ketiga tersangka hanya direhabilitasi.

"Dapat kabar kok anak tiga itu bisa lepas? (Tak ditahan). Darimana jalannya itu, saya pengen tau kita ini ada hukum," ungkap Udin.

Safarudin menegaskan sama sekali tidak setuju kalau seandainya hanya tersangka IS yang ditahan sedangkan tiga tersangka lainnya tidak ditahan. Menurutnya, meskipun tiga tersangka berusia masih di bawah umur, namun berani melakukan hal yang tidak manusiawi itu.

"Saya keberatan, sebagai bapaknya yang dapat musibah, saya pengen tau itu (proses hukumnya). Saya kurang senang. Seandainya (orangtua) yang lain kena juga (anaknya) seperti saya, bagaimana coba, bayangin. Darimana adilnya, kok satu aja yang ditahan, kan itu empat yang melakukan," katanya.

Safarudin sangat berharap pihak kepolisian dapat memberikan hukuman yang sama bagi keempat pelaku.

"Tolong pak polisi, tolong dong jangan kasih pulang, kasih aja hukuman setimpal. Saya minta tolong benar, saya pengen ada keadilan," katanya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved