Kasus Vina Cirebon

Tajamnya Mata Aep Lihat Pelaku di TKP Kasus Vina Cirebon, Marwan Iswandi: Tentara Saja Tidak Bisa

Kesaksian AEP yang melihat jelasdari kejauhan kejadian kematian Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016 dinilai janggal. disebut mengalahkan Oditur Militer

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Dedi Mulyadi dan Marwan Iswandi, Kuasa Hukum Pegi Setiawan. Kesaksian AEP yang melihat jelasdari kejauhan kejadian kematian Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016 dinilai janggal. disebut mengalahkan Oditur Militer 

Diketahui, kebingungan Aep ini sudah diungkap oleh Elza Syarief dalam Youtube Kompas TV.

"Faktanya klien saya sangat kebingungan mencari ayahnya. Dia WA tolong kembalikan ayah saya," kata Elza.

Berangkat dari hal ini, Elza mengklaim jika kliennya itu sampai stres karena ayahnya disandera di kediaman politikus Gerindra, Dedi Mulyadi.

Baca juga: Bukan Disandera, Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Ayah AEP Menetap di Rumahnya, Ingin Tenang dari Anak

Bahkan, Aep yang merupakan saksi kasus Vina Cirebon ini pun telah melaporkan Dede Riswanto dan akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel ke polisi.

Keduanya dilaporkan karena membuat informasi bohong berkaitan dengan kesaksian Aep.

Elza Syarief mengungkapkan kliennya itu sampai ketakutan dan mendapatkan tekanan imbas pemberitaan negatif.

"Kita wajib bantu karena tujuan melaporkan, tujuan mengintimidasi mencari-mencari seorang buron kepada klien kami. Tujuannya cuma satu, memaksa Aep dicabut keterangannya yang dibacakan di bawah sumpah," kata Elza .

Padahal, kata Elza, Aep yakin kesaksiannya bersama-sama Dede dalam kasus Vina merupakan fakta sebenarnya.

"Kita wajib mempertahankan kebenaran dan keadilan," kata Elza yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Penasihat dan Konsultan Hukum Indonesia (PERHAKHI).

Elza lalu menyinggung langkah yang diduga dilakukan tim Dedi Mulyadi yakni mendatangi orangtua Aep, dan menduga tujuannya yakni mengintimidasi serta menakut-nakuti orangtua Aep untuk memberitahu keberadaan anaknya.

"Kemudian bapaknya menolak, mereka bilang Aep hilang," katanya.

Aep lalu memberi kuasanya kepada tim Elza Syarief. Elza kemudian mengungkapkan ada pihak yang mendatangi Ketua RT di kediaman orangtua Aep.

Ketua RT ini, kata dia, mempengaruhi paman Aep yang keduanya akhirnya membawa orangtua Aep ke rumah Dedi Mulyadi.

ELza menuturkan orangtua Aep hingga kini belum kembali pulang ke rumah.

"Aep menjadi stres berusaha menghubungi orang tersebut tapi tidak jawab. Kelihatannya memancing Aep untuk datang dan akan ditekan," kata Elza.

Menurut Elza, langkah yang dilakukan pihak tersebut sangat buruk dan termasuk tindak pidana menekan seseorang.

Ia pun mempertanyakan kepentingan dan tujuan pihak diduga Dedi Mulyadi.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved