Berita Pagar Alam

Puncak Panen, Harga Kopi Tembus Rp 70 Ribu Perkilo di Pagar Alam, Petani Antre Berjam-jam Untuk Jual

Memasuki puncak musim panen Kopi di Kota Pagar Alam harga jual biji kopi masih stabil diangka Rp68.000 hingga Rp70.000 untuk biji Kopi kwalitas tinggi

|
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Wawan Septiawan
ANTRIAN PANJANG : Tampak antrian panjang mobil yang membawa biji kopi yang akan dijual ke Tauke Kopi, Rabu (24/7/2024). 

"Belum lagi petani dari luar daerah Pagar Al seperti Kabupaten Lahat dan Empat Lawang juga banyak yang menjual di Pagar Alam. Ini yang membuat kami kewalahan membeli biji kopi dari petani," katanya.

"Kami juga harus mengirim Kopi yang kami beli ke Provinsi Lampung dan setelah sampai disana barangnya baru dibayar oleh Gudang yang ada di Lampung," tambahnya.

Baca juga: Harga Kopi Mahal, Polres Pagar Alam Imbau Warga Tingkatkan Siskamling untuk Cegah Pencurian

Baca juga: Harga Kopi di Pagar Alam Diprediksi Tembus Rp 100 Ribu Perkilo, Petani Khawatir Mulai Banyak Pencuri

Harga Kopi Mahal, Penjual Motor di Pagar Alam Dapat Untung

Harga jual Biji Kopi di Kota Pagar Alam yang terus mengalami kenaikan sejak awal tahun 2024 lalu mulai dari harga Rp40.000 perkilogram sampai saat ini tembus diangka Rp72.000 perkilogram mulai berdampak baik untuk jalannya perrkonomian di Kota Pagar Alam.

Betapa tidak saat ini dimassa panen Kopi atau musim kopi para petani mendapatkan hasil panen yang cukup banyak. Meskipun tidak secara merata diseluruh Kota Pagar Alam dan sekitarnya. Namun harga jual Biji Kopi yang mahal ini berdampak pada penjualan sepeda motor baik itu sepeda motor bekas maupun baru.

Informasi yang dihimpun sripoku.com, menyebutkan, penjualan sepeda motor baik baru maupun belas disejumlah dealer mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan yang sangat signifikan dirasakan para penjual motor bekas.

Jelly penjual motor bekas di Pagar Alam mengatakan, sejak harga jual Biji Kopi naik penjualan motor belas miliknya mengalami kenaikan cukup signifikan jika dibandingkan sebelum harga kopi naik.

"Jika dibandingkan tahun lalu, saat ini penjualan motor bekas mengalami kenaikan. Ini mungkin dampak naiknya harga jual kopi di Pagar Alam," ujarnya.

Dikatakan Jelly, dirinya dalam satu bulan bisa menjual 10 sampai 20 unit motor bekas dalam dua bulan terakhir ini. Berbeda dengan tahun lalu yang hanya bisa menjual 5 sampai 7 unit saja perbulan.

"Bulan kemarin saja, saya bisa menjual sekitar 15 sampai 20 unit motor. Bahkan pembeli saya rata-rata petani kopi yang ada dipelosok Pagar Alam," katanya.

Sementara itu Sales dealer Yamaha Bambang mengatakan, meskipun kenaikan penjual motor baru didealer belum mengalami kenaikan cukup signifikan namun penjualan sedikit bertambah dibandingkan tahun lalu.

"Kalau untuk penjualan motor baru memang belum terasa kenaikannya pak, tetapi jika dibandingkan sebelum musim panen kopi sudah ada kenaikan," ungkapnya.

Namun Bambang memprediksi jika dalam satu atau dua bukan kedepan akan ada kenaikan penjualan. Pasalnya saat ini memang belum masuk puncak panen kopi jadi belum banyak yang beli motor baru.

"Mungkin karena belum puncak panen pak, jika tahun lalu saat puncak panen kopi kami kebanjiran pembeli meskipun bukan saja dari Kota Pagar Alam karena ada juga dari Empat Lawang dan Kabupaten Lahat," jelasnya.

 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved