Pasutri Lansia Tewas di Bogor

Oma Rita Lansia Tewas di Bogor Ternyata Bukan Idap Stroke, Setengah Tubuh Tak Bisa Bergerak

Oma Rita istri Hans Tomasoa yang tewas di Bogor ternyata idap penyakit Parkinson bukan stroke.

Facebook @Vina Zerenesia
Oma Rita bersama sang suami, Hans Tomasoa yang ditemukan tewas di Bogor 

Namun ia membantah bahwa Oma Rita menderita stroke.

"Kami mencoba meluruskan dari pengakuan beliau juga, bahwa oma tidak menderita stroke namun Parkinson, setengah tubuhnya ke bawah sudah tidak bisa bergerak," jelas dia.

Baca juga: Tak Pernah Jenguk Orangtua, Anak Bungsu Pasutri Tewas di Bogor Akui Hubungan Keluarga Tak Harmonis

Sehingga untuk pergerakannya sehari-hari, Oma Rita harus dibantu kedua tangannya untuk sekedar menggeser tubuh.

"Jadi sehari-hari opa yang merawat oma, sedangkan kondisi opa sehari-hari juga tidak bisa dibilang dalam keadaan fit juga," katanya.

Bahkan Hans Tomasoa menurutnya sempat bercerita soal sakit di lututnya.

"Beliau cerita ke saya lututnya ada gangguan, jadi kalau ditekut sedikit pun itu terasa sangat sakit. Opa juga kalau berjalan speed-nya sangat lambat," ungkap Jonathan.

Kronologi Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia Tewas di Rumah, Sakit Stroke Cuma Tinggal Berdua
Kronologi Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia Tewas di Rumah, Sakit Stroke Cuma Tinggal Berdua (Facebook/Dian Deedee Ronawati)

Seperti diketahui, pasutri lansia ditemukan warga tewas membusuk pada Selasa (16/7/2024) di rumahnya di Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Pasutri itu diketahui memiliki tiga anak kandung, namun diduga tak pernah datang menjenguknya.

Padahal ketiga anaknya diketahui tinggal di Jakarta, Bandung, dan Bekasi.

Baca juga: Tetangga Elus Dada, Anak Pasutri Lansia Tewas di Bogor Pernah Kirim Uang, Saat Dicek Ternyata Kosong

Anak Tak Pernah Jenguk Orangtua

Dari keterangan warga setempat, tiga anak Hans dan Rita itu sebelumnya diketahui tidak pernah menjenguk orang tuanya.

Padahal, anak-anak Hans dan Rita tinggal tidak jauh, yakni di Jakarta, Bandung, dan Bekasi.

Rita diketahui sudah menderita stroke cukup lama, sementara Hans sudah tampak tertatih saat berjalan.

Namun, tidak ada anak-anaknya yang datang untuk sekadar menjenguk dan merawat mereka.

Sehingga, pasutri lansia itu hanya hidup berdua saja dengan dibantu warga sekitar dan jemaat gereja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved