Idul Adha

Perdokhi Sumsel Bakal Tambah Klinik Haji di Sumsel yang Sekarang Hanya Ada di RS Pertamina Plaju

Irawan Sastradinata mengatakan saat ini di Sumsel baru ada satu klinik haji yakni milik RS Pertamina Plaju.

Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Hartati
Webinar dan pelantikan pengurus Perdokhi Sumsel di RS Fatimah, Sabtu (15/6/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jumlah klinik haji di Sumsel akan diperbanyak agar calon jemaah haji semakin mudah berkonsultasi seputar penyakit dan konsultasi kesehatan agar sehat fisik dan mental saat melaksanakan ibadah haji nanti.

Ketua Persatuan Dokter Haji Indonesia (Perdokhi) Sumsel, Irawan Sastradinata mengatakan saat ini di Sumsel baru ada satu klinik haji yakni milik RS Pertamina Plaju.

Sehingga ke depan akan ditambah jumlahnya agar semakin banyak calon jemaah haji yang peduli kesehatan fisiknya.

Dalam waktu dekat juga akan ditambah klinik haji di RS YK Madira kemudian akan menyusul rumah sakit lainnya seperti rumah sakit Sriwijaya, Fatimah dan lainnya.

Irawan juga berharap ke depan dengan semakin banyak klinik haji yang ada akan semakin memudahkan calon jemaah haji memeriksakan kesehatannya sebelum berangkat haji.

"Semakin cepat periksa semakin cepat pula penanganan jika ada sakit agar nanti saat berangkat haji fisiknya sudah sehat dan bugar," ujarnya disela pelantikan pengurus Perdokhi Sumsel di RS Fatimah, Sabtu (15/6/2024).

Baca juga: Serapan Kuota Haji 2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Baca juga: Permudah Kebutuhan Transaksi Jemaah Haji di Tanah Suci dengan BRImo

Sementara itu Pembina Perdokhi Sumsel Prof Fauziah mengatakan calon jemaah haji harus diedukasi agar bukan hanya siap materi berupa uang dan mental tapi juga siap secara fisik sehingga sehingga saat melaksanakan ibadah nanti bugar dan lancar.

Banyak juga calon jemaah haji yang tidak mau memeriksakan kesehatan sejak dini sehingga baru tahu ada penyakit saat akan berangkat haji, padahal penting melakukan screening sejak awal untuk mendeteksi penyakit apa yang ada. Agar semakin cepat tahu sakitnya bisa dibimbing agar cepat pulih dan bugar.

Belum lagi saat di tanah suci karena perbedaan suhu udara itu juga penting dan perlu diperhatikan.

Calon jemaah haji kadang khalaf dengan makanan dan minuman yang dijual pedagang selama di tanah suci sehingga tergiur dengan buahan atau es yang dijual, padahal itu beresiko membuat batuk dan sakit saluran pernapasan.

Belum lagi perbedaan suhu udara yang jauh lebih panas juga membuat jemaah haji rentan sakit saluran pernapasan dan batuk sehingga dikhawatirkan menggangu kelancaran ibadah haji.

"RS YK Mandira segera membuka klinik haji dalam waktu dekat dan saat ini sudah bimteknya sehingga secepatnya disiapkan klinik haji agar bisa mengakomodir calon jemaah haji yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan penanggulangan kesehatan," ujar dokter spesialis rehabilitasi medik RS YK Madira itu.

Jemaah haji yang bugar juga bisa membantu meringankan tugas dokter haji yang bertugas selama di tanah suci karena jika dibandingkan jumlah jemaah haji yang sakit dan perlu penangan, jumlah masih kurang dibandingkan dengan jumlah jemaah haji yang ada.

Namun memang jumlah dokter ini tidak bisa ditambah karena sesuai aturannya jumlahnya telah ditentukan oleh pemerintah.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved