Berita Muratara

18 Jembatan Hancur Akibat Banjir, Warga Muratara Berharap Pemerintah Pusat Bantu Bangun

Akibat jembatan terputus, warga merasakan biaya hidup mereka menjadi bertambah, serta aktivitas perekonomian masyarakat ikut terganggu. 

|
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Sri Hidayatun
rachmat aizullah/tribunsusmel.com
Sebanyaj 18 jembatan terputus dalam dua peristiwa banjir besar di Kabupaten Muratara pada Januari dan April di tahun 2024 ini. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sebanyak 18 jembatan terputus dan hancur akibat banjir yang melanda di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pada Januari dan April 2024.

Warga berharap pemerintah pusat membatu membangun kembali jembatan-jembatan yang terputus akibat banjir tersebut.

"Kami dua kali dilanda banjir besar, pada Januari dan April ini tadi, ada 18 jembatan putus, harapan kami pemerintah daerah, provinsi, sampai pusat turut tanggap," kata Herman, warga Muratara, Selasa (21/5/2024). 

Untuk memulihkan aktivitas perekonomian masyarakat, mereka berharap jembatan yang terputus akibat banjir dibangun kembali seperti sedia kala.

Akibat jembatan terputus, warga merasakan biaya hidup mereka menjadi bertambah, serta aktivitas perekonomian masyarakat ikut terganggu. 

"Hilangnya jembatan kami otomatis menambah biaya hidup, aktivitas perekonomian masyarakat menjadi terganggu, anak-anak mau sekolah juga harus menyeberangi sungai pakai perahu dan itu sebenarnya bahaya," katanya. 

Bupati Muratara Devi Suhartoni mengatakan putusnya 18 jembatan akibat banjir tersebut memang menyusahkan dan menambah biaya hidup masyarakat. 

Kata dia, Pemerintah Daerah sedang melakukan berbagai upaya untuk menolong agar masyarakat tidak terbebani, namun harus sabar karena keuangan negara digunakan sesuai aturan.

Baca juga: Meriahkan HUT ke-11 Tahun, Pemkab Muratara Berencana Undang Raja Dangdut Rhoma Irama

Devi menyebut, sistem keuangan daerah ada dua kali penganggaran dalam setahun yaitu anggaran induk dan perubaha

"Jangan sampai niat baik kita untuk rakyat tapi salah penerapan maka akan menjadi masalah. Karena sistem keuangan negara ini ada aturannya," kata dia. 

Devi menambahkan, sebenarnya dari pemerintah pusat ada banyak bantuan jembatan bongkar pasang tetapi panjangnya hanya 50 meter. 

"Sementara sungai di daerah kita ini paling dekat bentangannya 80 meter," katanya. 

Selain itu, lanjut Devi, di Indonesia daerah yang dilanda bencana banjir yang memutuskan jembatan tidak hanya terjadi di Kabupaten Muratara saja.

"Tahun ini banyak juga daerah lain yang kena bencana banjir dan jembatannya putus, semuanya tentu juga dipikirkan oleh pemerintah pusat," ujarnya. 

"Jadi kami berharap masyarakat dapat bersabar, pemerintah terus berusaha mengatasi permasalahan ini," tambah Devi.
 

Baca berita menarik lainnya di google news
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved