Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang

Siasat NA Hasut Keponakan Bunuh Paman Bos Warung Madura, Sakit Hati Tak Boleh Ngutang

Terungkap siasat NA (28)  hasut FA (23) untuk bunuh AH (32) pamannya bos warung Madura, sakit hati tak boleh ngutang ke korban...

Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim
Siasat NA Hasut Keponakan Bunuh Paman Bos Warung Madura, Sakit Hati Tak Boleh Ngutang 

Naedi juga berperan membersihkan ceceran darah AH.

"Pada saat kejadian, dia ngawasin sekitar. Habis itu, setelah kejadian, dia ikut serta ngebersihin bekas-bekas darah dan bantu beli karung. Terus bantu ngangkat jenazah ke karung untuk dibuang," ungkap dia.

Selain itu, Naedi juga menghasut Faizal untuk membunuh korban karena merasa sakit hati atas perlakuan AH.

"Kemudian dia juga yang kayak memberikan saran 'sudah habisin', gitu," ujar Titus.

 

Awal Mula FA Sakit Hati

Sementara, FA juga rupanya sudah memendam sakit hati atas perkataan korban selama ia bekerja di warung Madura tersebut.

FA mengaku jika dirinya sering dimarahi korban karena dianggap bermalas-malasan saat bekerja.

Kronologi Keponakan Bunuh Paman Bos Warung Madura, Bacok Korban Saat Makan, Buang Jasad Pakai Sarung
Kronologi Keponakan Bunuh Paman Bos Warung Madura, Bacok Korban Saat Makan, Buang Jasad Pakai Sarung (Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)

"(Pelaku) ditarik sarungnya, terus dimarahi pakai bahasa Madura. Kurang lebih intinya, 'kalau kamu di sini cuma tidur-tidur, ngapain di sini. Pergi saja, pulang lagi ke kampungmu lah'," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully saat merilis kasus ini, Selasa (14/5/2024) dilansir dari Tribun Jakarta.

Aksi pembunuhan tersebut akhirnya dilakukan FA yang emosi dibangunkan saat sedang tertidur secara paksa pada Jumat (10/5/2024) pukul 04.30.

Sarung yang digunakan pelaku sebagai selimut ditarik paksa oleh korban. Saat itu korban juga memarahi pelaku.

"FA mengatakan dalam bahasa Madura, 'kalau kamu tidur-tidur saja di sini, mending tidak usah kerja'. Atas kejadian tersebut pelaku sakit hati dan marah terhadap korban sehingga pelaku setelah kejadian subuh tersebut mendiamkan atau tidak berkomunikasi dengan korban," jelasnya.

Sakit hati dengan itu, pelaku FA mendatangi warung kelapa untuk mencari golok saat korban tengah salat Jumat di Masjid.

Setelah menemukan golok yang dicari, pelaku menyimpan senjata tajam itu di tumpukan tabung gas 3 Kg di warung korban.

Emosi pelaku memuncak saat dibangunkan oleh korban yang menyuruhnya untuk melayani pembeli.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved