Berita Muratara
Resmi Dicabut, 114 Pejabat di Pemkab Muratara yang Sempat Dilantik Kini Balik ke Jabatan Semula
Keputusan tentang pencabutan keputusan itu sebenarnya ditetapkan pada 5 April 2024 lalu, namun baru ramai sekarang.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sebanyak 114 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang dilantik 22 Maret 2024 lalu dikembalikan ke jabatan semula.
Diketahui114 pejabat yang dilantik kala itu terdiri dari pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan fungsional di lingkungan Pemkab Muratara.
Keputusan Bupati Muratara tanggal 21 Maret 2024 tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian terkait pelantikan 114 pejabat itu resmi dicabut.
Keputusan Bupati Muratara tentang pencabutan keputusan sebelumnya tersebut beredar luas di medsos Facebook hingga jadi bahan "gorengan" netizen.
Pencabutan keputusan itu sebenarnya ditetapkan pada 5 April 2024 lalu, namun baru ramai sekarang.
Saat dikonfirmasi perihal pencabutan keputusan yang beredar di medsos tersebut, instansi terkait membenarkan.
"Iya benar," kata Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Muratara, Deni Sartika, dihubungi TribunSumsel.com, Jumat (12/4/2024).
Deni menerangkan pencabutan keputusan terkait pelantikan 114 pejabat itu setelah menimbang surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 100.2.1.3/15/75/SJ tanggal 29 Maret 2024.
Surat Mendagri tersebut perihal kewenangan kepala daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dalam aspek kepegawaian.
Baca juga: Update Banjir di Muratara, Warga Antusias Rayakan Idul Fitri, Berlebaran Naik Perahu
Baca juga: Tak Bisa Masak Lemang Karena Banjir, Warga di Muratara Merasa Hilang Tradisi Lebaran: Kurang Lengkap
Sementara Pemkab Muratara melaksanakan pelantikan 114 pejabat itu pada tanggal 22 Maret 2024 atau 7 hari sebelum tanggal surat Mendagri keluar.
"Muratara melaksanakan pelantikan jauh sebelum tanggal surat dari Mendagri keluar," kata Deni.
"Dimana Muratara melaksanakan mutasi tanggal 22 Maret 2024 sedangkan surat dari Mendagri keluar tanggal 29 Maret 2024," sambungnya.
Menurut Deni, tak hanya Kabupaten Muratara saja yang mengalami hal serupa, tetapi banyak juga kabupaten/kota yang lain di Indonesia.
"Dan juga banyak kabupaten kota yang lain mengalami hal serupa dengan Muratara, bukan hanya Muratara saja," ungkapnya.
Diketahui, surat Mendagri tersebut setelah keluar sempat ditindaklanjuti oleh Pemkab Muratara dengan berkoordinasi ke Kemendagri pada Senin 1 April 2024.
Koordinasi mereka diterima oleh Plh Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah, Paskalis Baylon Meja.
Dari pertemuan dengan pihak Kemendagri tersebut, alhasil pelantikan 114 pejabat di lingkup Pemkab Muratara pada 22 Maret 2024 dibatalkan.
Bupati Muratara mencabut keputusan sebelumnya tentang pelantikan 114 pejabat tersebut.
Pejabat yang dilantik dikembalikan ke dalam jabatan semula.
Selain itu, keputusan pelantikan 114 pejabat tersebut jika tidak dicabut akan merugikan bupati dan wakil bupati sebagai petahana yang akan mencalonkan diri kembali pada Pilkada Muratara 2024.
Sebab merujuk pada Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 bahwa gubernur atau wakil gubernur, bupati atau wakil bupati, dan walikota atau wakil walikota dilarang melakukan penggantian pejabat 6 bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatan, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Mendagri.
Sopir Ngantuk, Truk Batubara Terbalik di Jalinsum Rupit, Muratara |
![]() |
---|
Nekat Lawan Petugas Saat Ditangkap, Pencuri Mobil di Muratara Berujung Ditembak Polisi |
![]() |
---|
Bawa 1 Kg Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi, 2 Kurir Narkoba Asal Riau Ditangkap di Muratara |
![]() |
---|
Penjelasan Polisi Soal Viral Anak Kepala Dusun di Muratara Diduga Nyaris Jadi Korban Penculikan |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi BLT dan Gaji Marbot Masjid, Eks Kades Lubuk Mas Muratara Dituntut 5,6 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.