Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga

Penjelasan Kapolres PPU Setelah JND Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga Jadi Incaran di Sel Tahanan

Penjelasan Kapolres PPU Setelah JND Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga Jadi Incaran di Sel Tahanan

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Penjelasan Kapolres PPU Setelah JND Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga Jadi Incaran di Sel Tahanan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib JND (17) siswa SMK yang dengan sadis membunuh lima orang dalam satu keluarga di Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur benar-benar miris.

Setelah dengan gagah melakukan aksinya.

Kini, JND dikabarkan mengalami initimidasi hingga dianiaya oleh penghuni sel lain di tahanan tempat JND.

Bahkan, videonya turut beredar.

Tampak tubuh siswa SMK tersebut mengalami sejumlah luka memar di bagian punggung serta wajahnya yang tampak bengap.

Video yang beredar itu disertai narasi bahwa JND ketar-ketir saat diancam oleh tahanan lain di dalam sel. 

Lalu benarkah demikian?

Melansir dari Tribunjakarta.com, Jumat (9/2/2023) Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Supriyanto angkat bicara. 

Menurutnya, video dengan narasi tersebut tidak benar. 

Pasalnya, pelaku tersebut tak digabung bersama tahanan lain di dalam satu sel. 

"Kami sudah cek, tidak ada intimidasi oleh tahanan lain kepada yang bersangkutan. Karena posisi pelaku ini kami pisahkan ke satu sel sendiri," ujarnya pada Jumat (9/2/2024). 

Sebelumnya,pengakuan JND siswa SMK di Babulu Laut, Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) bunuh 5 orang dalam satu keluarga karena butuh uang untuk bayar service hp.

JND mengaku bingung lantaran harus membayar tagihan servis ponsel hingga melakukan pembunuhan tersebut bukan karena dendam.

Kapolres Penajam Paser Utara (PPU) AKBP Supriyanto mengungkap bahwa motif sebenarnya JND membunuh 5 orang dalam satu keluarga itu merupakan pencurian.

JND mengaku memiliki tanggungan untuk memperbaiki handphone.

Sehingga JND melakukan aksi tak kejinya ketika mabuk dengan temannya tak jauh dari rumah korban.

"Saat mabuk ada pembicaraan pelaku ini punya tanggungan untuk menebus HP yang sedang diservis," katanya dilansir dari TribunnewsWiki.

Terungkap tampang sosok JND, siswa SMK tega habisi nyawa lima orang satu keluarga kekasihnya di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Terungkap tampang sosok JND, siswa SMK tega habisi nyawa lima orang satu keluarga kekasihnya di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. (HO/ig/polresppu_)

Demi mencukupi uang itu, pelaku kemudian mendatangi rumah korban.

"Pelaku mau mencukupi kebutuhan itu menyatroni rumah korban," katanya.

Setelah membunuh satu keluarga, JND juga mengambil tiga unit handphone dan uang Rp 363 ribu.

"Selesai pembunuhan dia mengambil HP kemudian dirusak, dibuang ke sungai. Masih kami lacak," katanya.

Namun sebelum pergi, JND sempat menyetubuhi RJS yang anak pertama korban dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Selain RJS, Junaedi juga menyetubuhi jasad Sri.

Selain itu Supriyanto menekankan Junaedi juga tidak mengakui memiliki hubungan dengan korban.

"Pelaku masalah asmaranya dari pihak pelaku tidak mengakui," katanya.

Pengakuan JND Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga Butuh Uang Bayar Service HP, Bukan Dendam
Pengakuan JND Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga Butuh Uang Bayar Service HP, Bukan Dendam (TribunnewsBogor.com / TikTok)

Baca juga: Kapolres PPU Tanggapi Heboh Video JND Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga Dianiaya Tahanan Lain di Sel

Baca juga: JND Siswa SMK Pembunuhan 5 Orang Satu Keluarga di PPU Ketakutan di Sel Tahanan, Ku Buat Mati Kau

Kronologi Kejadian

Disisi lain, beredar video yang memperlihatkan momen saat JND lemas dan sesak nafas saat diinterogasi hingga diduga berpura pura.

Saat itu JND terlihat lemas hingga sesak nafas menjawab setiap pertanyaan yang diajukan polisi.

Bahkan seorang perempuan sempat meminta Junaedi supaya menjawab pertanyaan dengan semangat.

"Semangat dong, jangan lemes gitu," ucap seorang perempuan dikutip dari video yang viral di TikTok, Rabu (7/2/2024).

JND tampak terlihat duduk menggunakan baju kemeja.

"Leher juga?" tanya polisi.

"Kepala dua kali," jawab Junaedi yang tampak lemas.

"Semangat eh jangan lemas begitu," ucap seorang perempuan.

"Kepala empat kali kali ya," ucap Junaedi lagi.

Melihat Junaedi yang lemas, seorang pria diduga polisi di samping Junaedi langsung bertanya.

"Kenapa kamu sakit?" ucap pria tersebut.

Bahkan JND juga memegang dadanya bak merasa sesak nafas.

Meski begitu, polisi terus melanjutkan melakukan interogasi kepada pelaku.

"Kamu buka kelambu langsung kamu tebas gitu?" tanya polisi tegas.

"Iya lima kali kepala," jawab Junaedi.

"Kamu buka kelambu langsung kamu tebas gitu?" tanya polisi tegas.

"Iya lima kali kepala," jawab Junaedi.

Gelagat JND Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga, Pura Pura Lemas & Sesak Nafas Diinterogasi
Gelagat JND Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga, Pura Pura Lemas & Sesak Nafas Diinterogasi (instagram/julak_hairot_official)

Kemudian JND semakin bereaksi dengan sempat menyandarkan kepalanya ke meja.

"Berarti si R yang terakhir kamu bunuh?" tanya seorang perempuan.

"Iya," jawab lemas Junaedi.

JND pun membuat pengakuan soal persetubuhan yang sempat dilakukannya kepada R dan ibundanya.

Hal tak senonoh itu dilakukan secara gantian.

"Saat kamu melakukan persetubuhan itu, langsung?' tanya seorang perempuan lagi.

"Iya," kata Junaedi.

"Yang dibunuh R dulu apa mamahnya?" tanya lagi polisi.

"Mamahnya," jawab Junaedi.

"Berarti balik lagi ke kamar (mamahnya untuk memperkosa)," kata polisi yang dibenarkan Junaedi

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved