Satu Keluarga Tewas Tertimpa Tembok

Tangis Histeris Amry Peluk Jasad Satu Keluarga Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet: Ya Allah Ya Rabb

Tangis histeris Amri, keluarga tewas tertimpa tembok SPBU roboh di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) sekira pukul 12.00 WIB.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Ig@merekamjakarta
Tangis histeris Amry, satu keluarga tewas tertimpa tembok SPBU roboh di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) sekira pukul 12.00 WIB. 

"Ya Allah Yarabb, Astagfirullah Dewi," kata Amry.

Baca juga: Sosok Ami Kusuma Dewi Tewas Bersama Orangtua Demi Lindungi Anaknya Saat Pagar SPBU di Tebet Roboh

Diketahui, tembok sebuah SPBU roboh dan menimpa lapak milik S dan T, yang posisinya menempel dengan tembok itu. Sehari-hari, lapak itu juga dijadikan sebagai warung makan gado-gado.

Namun ternyata saat peristiwa terjadi, kebetulan mereka sedang tidak berdagang, tetapi sedang duduk-duduk di sana.

Pengamatan di lokasi kejadian, tembok yang roboh memiliki panjang sekitar 50 meter.

Bocah 8 tahun selamat dari tembok SPBU roboh di Tebet, Jakarta Selatan.
Bocah 8 tahun selamat dari tembok SPBU roboh di Tebet, Jakarta Selatan. (Tribunnews.com)

Tingginya sekitar tiga meter. Tembok itu roboh ke jalanan permukiman. Tembok diketahui berbahan bata merah dan semen.

Terdapat tulang besi di beberapa bagian dan tampak patah. Ketiga jenazah sudah dibawa ke RSCM pukul 14.26 WIB, sementara korban yang selamat telah lebih dulu dibawa ke RSUD Tebet.

Jenazah ketiganya selanjutnya disalatkan di Masjid Alikhwan dan akan di makamkan di Pemakaman Umum Menteng Dalam.

Baca juga: Sosok Jahara Jainudin Kepsek SD Inpres Kalo, Bantah Pecat Guru Lewat WA, Kesal Sering Tak Masuk

Kronologi kejadian

Menurut kesaksian warga bernama Andre menuturkan, tiga orang yang tewas tersebut, tengah duduk di bawah tembok, sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

"Korban ketimpa lagi duduk di warung tiba-tiba rubuh, kalau bapaknya duduk trus tiba-tiba rubuh otomatis patah tulang punggung," ujar Andre di lokasi, Minggu (21/1/2024).

Menurut Andre, tembok pembatas SPBU tersebut sudah rapuh, dan dibiarkan begitu saja dalam kurun waktu yang lama.

"Emang udah rapuh emang, patahannya di depan udah ada tapi pihak pom bensin gak di gubris akhirnya kejadian begini dah," kata dia.

Cerita Amry

Para korban bertemu dengan anggota keluarga lainnya beberapa saat sebelum tertimpa tembok. Salah satunya adalah saudara dekat mereka, Doni (74), yang berkunjung pada Minggu pagi.

"Saya tadi dari jam 08.00 WIB ngobrol di sini. Saya pulang sebelum jam 12.00 WIB," ujar Doni di lokasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved