Banjir di PALI
Curhat Warga Desa Curup PALI Terbiasa Hadapi Banjir, Memilih Bertahan Di Rumah Menunggu Kebun Surut
Ratusan rumah warga di Desa Curup Kabupaten PALI, Sumsel terendam banjir akibat meluapnya Air Sungai Lematang.
Haerun juga mengaku kalau banjir tak hanya merendam kebun karet miliknya, tapi juga merendam tanaman Padi yang ia tanam dibelakang rumahnya.
"Kalau terendam banjir seperti ini, Padi juga sudah rusak semua, otomatis gagal panen," Imbuhnya.
Mardi warga Desa Curup lainnya menceritakan, meski ketinggian air nyaris sebatas leher orang dewasa, tetapi warga setempat tidak pernah mengungsi setiap terjadi banjir.
Menurutnya, warga Desa Curup sudah terbiasa hadapi banjir setiap tahunnya. Kesiapan warga hadapi banjir terlihat dari rumah-rumah warga yang dibangun berbentuk panggung dengan tiang cukup tinggi sehingga banjir tidak menggenangi lantai rumah.
Oleh karena itu warga masih memilih bertahan di rumah, karena kondisinya masih aman walaupun ketinggian air hampir mencapai lantai rumah.
"Sudah biasa banjir seperti ini, bahkan setiap tahun kebanjiran, jadi tidak pernah mengungsi, yang diselamatkan paling hewan ternak atau barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi,"ungkapnya.
Sementara itu, M Tisar Kepala Desa Curup membenarkan bahwa warga desanya terbiasa hadapi banjir.
Ia juga membenarkan dampak dari banjir ini menyebabkan perekonomian warga menjadi terhambat dan tidak bisa beraktivitas karena kebun mereka terendam banjir.
"Mayoritas penduduk Desa kami berprofesi sebagai petani dan akibat banjir kebun warga terendam,"
"Sudah hampir seminggu banjir dan ketinggian air terus meningkat. Selama seminggu ini sudah banyak kebun warga terendam,"ujarnya.
M Tisar juga mengatakan kalau banjir juga telah merendam ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Desa Curup.
"Ini yang bikin sulit kalau ada warga yang meninggal dunia saat banjir, mau tak mau masih tetap dimakamkan di TPU tersebut, tapi warga sudah terbiasa dan sudah paham caranya untuk melakukan pemakaman saat banjir,"tukasnya. (Sripoku/Apriansyah)
Untuk diketahui, luapan Air sungai Lematang tersebut mulai menggenangi pemukiman warga di Desa Curup Kabupaten PALI sejak seminggu terakhir.
Namun ketinggian debit air dari luapan sungai Lematang saat itu belum terlampau tinggi, ketinggian Air masih surut hanya mencapai 40 Cm.
Ketinggian Air yang merendam ratusan rumah warga Desa Curup mulai mengalami peningkatan sejak Senin (8/1/2024) kemarin, dengan ketinggian Air mencapai 90 Cm.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.